Daerah HARI SANTRI 2016

Bupati Sragen: Tanpa Resolusi Jihad, Tak Ada Peristiwa 10 November!

Ahad, 23 Oktober 2016 | 01:41 WIB

Sragen, NU Online

Ribuan orang berkumpul di Lapangan Alun-alun Kabupaten Sragen Jawa Tengah, untuk mengikuti upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2016, Sabtu (22/10). Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati hadir dalam acara tersebut bersama dengan sejumlah tokoh baik dari sipil maupun militer.

Dalam sambutannya, Yuni, membacakan amanat dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terkait momentum Hari Santri.

“Tanpa Resolusi Jihad NU tentu tidak pernah ada peristiwa 10 Nopember. Tanpa Resolusi Jihad NU, kemerdekaan yang telah diproklamasikan oleh Bung Karno dan Bung Hatta tanggal 17 Agustus 1945, tentu akan tercabik-cabik kembali oleh upaya pengambilalihan kedaulatan yang dimotori tentara NICA. Inilah wujud ajaran dari Hadratussyeikh yang meletakkan kewajiban bela negara adalah sama pentingnya dengan kewajiban membela agama,” tegas Bupati.

Dia juga mengajak para peserta upacara, untuk menjadikan momentum HSN, sebagai pneguhan kesetiaan mengawal dan mempertahankan NKRI.

“Marilah kita jadikan momentum Hari Santri, 22 Oktober ini, untuk meneguhkan kesetiaan mengawal dan mempertahankan Pancasila, NKRI serta UUD 1945,” kata dia.

Sementara itu, Ketua PCNU Sragen, KH. Dr. Agus Budiharto mengatakan para santri, selain harus bias mengaji, juga tidak meninggalkan kewajiban mereka mengenyam pendidikan bangku sekolah. “Santri itu harus lengkap, sekolah dan mengaji,” kata dia. (Ajie Najmuddin/Abdullah Alawi)