Sumedang, NU Online
Dalam momentum peringatan Harlah IPNU-IPPNU di Kabupaten Sumedang yang berlangsung Ahad (24/02) di Masjid Islamic Center Sumedang, Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir menegaskan bahwa IPNU-IPPNU adalah awal metamorfosis kader Nahdlatul Ulama untuk menjadi pemimpin yang berakhlaqul karimah.
Munir
"Seperti ulat ke kupu-kupu, sebelum menjadi kupu-kupu ia melewati fase metamorfosis. Begitupun kader IPNU-IPPNU harus bermetamorfosis agar terbentuk kader NU, kader pemimpin yang tangguh," ungkapnya.
Selain itu, H Dony juga memaparkan bahwa pemerintah Kabupaten Sumedang memberikan program bagi IPNU-IPPNU, yaitu paket untuk pelatihan kewirausahaan dan keterampilan. Program ini sebagai jalan bagi IPNU-IPPNU untuk mengisi ruang-ruang kosong khususnya di Kabupaten Sumedang.
H Dony juga mengatkan kepada semua kader IPNU dan IPPNU untuk terus belajar, berjuang, dan bertaqwa supaya NU semakin berkembang.
"Demi terciptanya IPNU-IPPNU yang semakin maju dan terus berkembang, maka kadarnya harus istiqomah dalam belajar, berjuang dan bertaqwa," tutup H Dony.
Sementara itu, Fachrizal Fauzy ketua IPNU Sumedang mengatakan, seluruh anggota dan kader IPNU-IPPNU juga harus belajar kritis menanggapi berbagai macam informasi yang berkaitan dengan keberlangsungan NU dan NKRI.
"Oleh karena itu, selain kita ngaji kitab-kitab kuning, ngaji tentang hal-hal yang bersifat keagamaan kita juga perlu ngaji tentang nilai-nilai pancasila, nilai kebangsaan demi terciptanya Indonesia yang damai," ujar Fachrizal.
Ketua PC IPPNU Sumedang Noor Azizah kepada NU Online, Senin (25/2) mengatakan, IPNU-IPPNU harus menjadi organisasi yang bermanfaat bagi masyarakat, khususnya di kalangan pelajar. Jangan sampai ada anggota IPNU-IPPNU yang menebar hoaks dan kebencian. (Ahmad Thobi'in/Ayi/Muiz)