Capres BEM Unej Janji Hadang Gerakan Radikalisme di Kampus
NU Online · Rabu, 1 November 2017 | 16:12 WIB
Pemilu Raya Presiden dan Wakil Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Jember (Unej) yang akan dihelat tanggal 2 November 2017 mendatang memunculkan fenomena baru. Muncul calon pasangan presiden dan wakil presiden dari kalangan santri, yaitu pasangan nomor urut 1 atas nama Agus W dan Ahmad Muzayin.
Agus adalah santri dari sebuah pesantren di Madura. Sementara Muzayin adalah santri Pondok Pesantren Genggong, Kraksan, Probolinggo.
Keduanya akan bersaing dengan sejumlah pasangan lain untuk memperebutkan suara sekitar 32.000 mahasiswa Unej. Itulah pemilihan Presiden BEM pertama dengan melibatkan seluruh mahasiswa Unej. Sistem pemilihannya pun melalui e-vote.
Dalam kampanye belum lama ini, Agus mengaku gelisah dengan kecenderungan mahasiswa yang terjebak pada dunia apatisme dan menyepelekan perannya dalam membangun bangsa. Yang cukup ironi, katanya, bibit-bibit penolak ideologi negara (Pancasila) juga sudah muncul di kalangan mahasiswa. Tentu gerakan yang bersumbu pada radikalisme itu harus dilawan dengan berbagai cara. Sebab jika tidak, maka lama kelamaan kampus akan menjadi persemaian subur bagi tumbuhnya kelompok intoleran yang ujung-ujungnya berbahaya bagi tegaknya NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
"Mereka harus kita bimbing agar kembali ke jalan yang benar, tentu saja dengan cara yang bijaksana," urai mahasiswa Fakultas Fisip Unej itu.
Mahasiswa Fakultas Hukum Unej Davin Djojoastro menyatakan bahwa visi pasangan Agus-Muzayin seirama dengan kebanyakan visi mahasiswa Unej, bahkan masyarakat. Sebab, memerangi gerakan radikalisme memang menjadi arus besar keinginan bangsa Indonesia.
"Kalau melihat statmen Kapolres Jember, bahwa salah satu kampus di Jember sudah terdeteksi adanya mahasiswa, bahkan dosen yang terindikasi ikut gerakan radikal, tentu kita harus waspada," jelas alumni Pondok Pesantren Tarbiatut Thalabah, Lamongan itu. (Aryudi A Razaq/Alhafiz K)
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
4
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
5
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
6
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
Terkini
Lihat Semua