Daerah

Cucu KH Ahmad Siddiq Pimpin Demo Tolak Radikalisme

Kam, 12 Desember 2019 | 13:30 WIB

Cucu KH Ahmad Siddiq Pimpin Demo Tolak Radikalisme

Suasana unjukrasa Topi Bangsa yang dipimpin Gus Baiquni Purnomo di depan kantor Bupati Jember. (Foto: NU Online/Aryudi AR)

Jember, NU Online

Ratusan massa yang tergabung dalam Tolak Penjajahan Ideologi (Topi) Bangsa menggelar unjukrasa di depan kantor Bupati Jember, Jawa Timur, Kamis (12/12). Mereka memberikan dukungan kepada Pemerintah Kabupaten Jember untuk memberantas radikalisme.

 

Menurut koordinator aksi, Gus Baiquni Purnomo, pihaknya menginginkan Pemkab Jember tidak ragu untuk menindak gerakan radikal yang semakin lama semakin menjadi-jadi. Bahkan di beberapa tempat mereka semakin berani menampakkan perlawanannya kepada negara.

 

"Hari ini kita melihat banyak kelompok-kelompok yang mengaku beragama Islam namun sengaja membenturkan agama dengan negara," teriak Gus Baiqun saat berorasi.

 

Gus Baiqun menegaskan bahwa tidak ada pertentangan antara agama dan negara. Dari berbagai referensi yang ada, negara Indonesia yang berideologi Pancasila tidak berlawanan dengan agama. Justru negara melindungi semua agama yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, lanjutnya, masyarakat tak perlu merespon atau mengikuti ajakan-ajakan yang bernada memusuhi pemerintah.

 

“Pancasila sudah final dan tidak bisa diganti dengan ideologi apapun. Saya besar dan hanya belajar di pesantren tidak pernah menemukan satu dalilpun yang membenarkannya (adanya pertentangan antara Pancasila dan agama)," ucap Gus Baiqun.

 

Cucu KH Achmad Siddiq itu mengajak semua elemen masyarakat, termasuk pemerintah untuk menghalau gerakan apapun yang coba-coba mempersoalkan Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), dan UUD ‘45. Sebab keempatnya sudah final karena disepakati oleh para pendiri bangsa. Terkait dengan persoalan keberagamaan, nyatanya di Indonesia cukup kondusif. Hak-hak penganut agama terjaga dengan baik.

 

“Karena itu, siapapun yang mengusik Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD ’45, wajib kita lawan,” terangnya.

 

Gus Baiqun lalu menyitir pesan KH Achmad Siddiq bahwa Al-Qur'an sudah mengatur seluruh isi alam ini, cukup dengan lima ayat dalam Al-Qur'an, yang kemudian oleh pendiri bangsa ini dijadikan butir-butir Pancasila untuk mengatur NKRI.

 

Gus Baiqun bersama Topi Bangsa berjanji akan terus mengawal Pancasila, UUD 45 dan NKRI. Jika keempatnya diusik, sesungguhnya tidak hanya menjadi kewajiban satu kelompok untuk menjaganya, tapi seluruh rakyat Indonesia punya tangungjawab yang sama.

 

“Jika menyangkut prinsip negara, maka kta wajib menjaga sampai tetes darah terakhir, tidak akan mundur sejengkalpun,” tegasnya.

 

Pewarta: Aryudi AR

Editor: Ibnu Nawawi