Dakwah Bil Hal Lebih Efektif dari Sekadar Wacana
NU Online · Sabtu, 4 November 2017 | 14:05 WIB
Mahasiswa yang sudah menempuh pendidikan hendaknya bisa menerapkan keilmuan yang dimilikinya untuk memberikan dakwah bil hal kepada masyarakat dan tidak memberikan dalil-dalil yang akan membuat masyarakat semakin bingung. Ternyata dakwah bil hal lebih efektif dari sekadar wacana.
Hal ini disampaikan Mustasyar PCNU Kabupaten Probolinggo H Hasan Aminuddin dalam penyerahan bantuan biaya pendidikan kepada 150 mahasiswa dalam program pemberantasan buta aksara yang digelar Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo bekerja sama dengan Pengurus Cabang ISNU (Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama) Kabupaten Probolinggo di aula Bin Hasan Pondok Pesantren Hati Dusun Toroyan Desa Rangkang Kecamatan Kraksaan, Jum’at (3/11) sore.
“Silakan potret secara langsung kondisi masyarakat yang ada di 24 kecamatan di Kabupaten Probolinggo. Serta ajari masyarakat mengenai keilmuan apapun yang dimiliki oleh mahasiswa dengan contoh secara langsung. Sudah menjadi tugas mahasiswa untuk mengajari dan praktik langsung agar mudah diikuti oleh masyarakat,” katanya.
Ia mengingatkan para mahasiswa bahwa shalat itu adalah bekal setelah meninggal dunia sehingga pembelajaran tentang tata cara shalat dan wudhu kepada masyarakat harus dilakukan oleh para mahasiswa. “Ini penting dilakukan. Setelah itu ajari melafalkan Surat Al-Fatihah,” tegasnya.
Menurut Hasan, mahasiswa penerima biaya pendidikan ini adalah calon pemimpin setelah dewasa untuk menggantikan peran dari orang tua. Sehingga sangat penting untuk mempelajari bagaimana karakter masyarakat.
“Itulah bagian upaya kalian yang akan menyempurnakan keilmuan yang dimiliki. Inilah sedikit bekal bahwa buta aksara itu tidak hanya bisa membaca, menulis dan berhitung saja, tetapi bagaimana masyarakat memiliki akhlak yang baik. Dengan demikian menjadi manusia yang tawadhu’ kepada orang tuanya,” terangnya.
Ia menambahkan bahwa saat ini sudah banyak anak yang durhaka kepada orang tuanya sehingga sudah menjadi tugas mahasiswa sebagai calon pemimpin yang akan menggantikan orang tuanya untuk menghormati dan memuliakan orang tua di rumahnya masing-masing.
“Semoga ilmunya manfaat dan diberikan jodoh yang soleh dan salehah,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)
Terpopuler
1
KH Thoifur Mawardi Purworejo Meninggal Dunia dalam Usia 70 tahun
2
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
3
Kuasa Hukum Rakyat Pati Mengaku Dianiaya hingga Disekap Berjam-jam di Kantor Bupati
4
Amalan Mengisi Rebo Wekasan, Mulai Mandi, Shalat, hingga Yasinan
5
Ramai Kritik Joget Pejabat, Ketua MPR Anggap Hal Normal
6
Pimpinan DPR Bantah Gaji Naik, tapi Dapat Berbagai Tunjangan Total hingga Rp70 Juta
Terkini
Lihat Semua