Daerah HARI SANTRI 2016

Di Ciamis, Ribuan Santri Kepung Pendopo

Kam, 20 Oktober 2016 | 14:00 WIB

Ciamis, NU Online
Ada pemandangan tak biasa di Pendopo Ciamis, Rabu (19/10/2016) malam itu. Meski hujan rintik, ribuan orang berpakaian putih, hijau, berpeci putih dan hitam, lalu bersarung, berkumpul di halaman Pendopo.

Para pengendara dan pejalan kaki pun banyak yang melirik, karena jika malam hari, gedung bak Istana Merdeka yang dibangun Belanda tahun 1800-an itu biasanya sepi. Betul-betul suasana berbeda, Rumah Dinas Bupati Ciamis, Iing Syam Arifin tersebut ternyata dijejali para santri.

Tak lama, gema Shalawat berkumandang. Disusul masuknya dua unit kendaraan Patwal Kepolisian yang dibelakannya satu unit bak terbuka berbenderakan merah putih dan Nahdlatul Ulama (NU). Ditambah lima bus yang isinya para petugas Kirab Hari Santri Nasional.

Tiba di Pendopo, Bupati Ciamis, Iing Syam Arifin didampingi para kiai dari 12 pesantren besar di Ciamis langsung menyambut rombongan. Dan, seperti biasa dilakukan prosesi penyerahan bendera merah putih dan NU kepada Bupati serta para kiai.

Para Santri yang sejak pukul 14.00 menunggu kedatangan Tim Kirab terus bershalawat. Dengan penuh semangat, mereka turut bersuka cita menyambut Kirab Hari Santri yang memasuki Kabupaten Ciamis.

Bupati Ciamis, Iing Syam Arifin mengatakan, tanpa santri kemerdekaan bisa saja lepas kembali. Bersama Santri pula Indonesia tegak berdiri. "Ini berkat jasa para santri yang rela mengorbankan nyawa demi mempertahankan kemerdekaan RI," ucapnya.

Perwakilan Santri, Mualana Sidiq dari Pondok Pesantren Arrisalah mengaku terharu atas antusiasme Pemerintah yang ikut menyukseskan Hari Santri. Sebagai bukti keseriusan, Ciamis juga layak dinisbatkan sebagai Kabupaten Santri.

Sidiq pun yang juga Wakil Ketua GP Ansor Ciamis mengucapkan terima kasih atas partisipasi semua. Terutama kepada 11 Pesantren yakni Pesantren Misbahudhulam Rancah, Manarul Huda, Ar-risalah, Cijantung, Darussalam, Miftahul Ulum Bangunsirna, Darul Ma'arif Imbanagara, Almuslihusna Jatinagara, Tarbiyatul Huda Cimaragas, Ihya Ulumudin Pamarican, Hasinul Fiqriyah Rancah, serta pesantren lainnya. (Nurjani/Mahbib)