Daerah HARI SANTRI 2016

Di Demak, 10.000 Santri Arak Bendera Merah Putih 17 Meter

Ahad, 23 Oktober 2016 | 08:47 WIB

Demak, NU Online
Ada hal unik upacara peringatan Hari Santri Nasional ke-2 di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Sebelum memasuki lapangan apel di Alun-alun Demak, sekitar sepuluh ribu santri mengarak bendera merah putih sepanjang 17 meter, diiringi panji-panji Nahdlatul Ulama.

Kegiatan konvoi mengambil start dari Pesantren Miftahul Ulum Jogoloyo Wonosalam Demak Jateng menuju alun-alun sebagai pusat kegiatan apel akbar tersebut. Selama perjalanan bendera yang dipegang pendekar NU Pagar Nusa itu mendapat iringan musik drumband dan diikuti peserta dari berbagai pesantren sepanjang dua kilometer dengan kawalan mobil Banser.

Ketua panitia penyelenggara Musta'in di sela-sela acara mengatakan, bendera sepanjang 17 meter ini merupakan refleksi sejarah hari kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah yang jatuh pada 17 Agustus. Menurutnya, kemerdekaan itu harus dipertahankan sampai akhir hayat.

“Ini ada nilai filosofinya, di mana kita merdeka 17 Agustus. Peran kiai merebut kemerdekaan tidak diragukan lagi, makanya kali ini kita arak dan kita kawal bendera ini ke arena apel,” katanya yang didampingi sekretarisnya, Khoiri.

Sementara itu pengasuh Pesantren Miftahul Ulum KH Khumaidi Tamzis usai apel mengatakan, pesantren merasa terpanggil untuk hadir dalam menyelesaikan persoalan bangsa di tengah banyaknya Islam garis keras yang hendak merongrong NKRI. Ia menilai momentum hari santri sangat tepat untuk menunjukkan penghormatan pada pejuang bangsa Indonesia, termasuk ulama, kiai, dan santri.

“Kami dan santri sangat menghargai dan menghormati para ulama NU dengan Resolusi Jihadnya dalam mempertahankan Indonesia, makanya bendera kita arak dengan diapit bendera dan panji-panji NU. Saatnya santri memberantas kelompok Islam garis keras yang selalu menyuarakan khilafah,” tegas Kiai Khumaidi Tamzis.

Pada acara apel juga ditampilkan atraksi pencak silat Pagar Nusa dengan gerakan jurus dasar, uji kekebalan tubuh, dan ketangkasan pakai senjata tajam. Pendekar NU itu juga unjuk kekuatan dengan sepeda motor berbobot 150 kilogram berjalan di atas punggung yang diiring lantunan shalawat dan mars Ya Ahlal Wathan karya Kiai Wahab.

Dalam kesempatan itu hadir selaku pemimpin upacara Wakil Bupati Demak H Djoko Sutanto, Ketua DPRD Demak yang juga Ketua PAC GP Ansor Sayung H Nurul Muttaqin, Kajari, Kapolres Dandim, ketua dan pengurus NU se-Kabupaten Demak, Ketua MUI Demak KH Moh Asyiq, serta para kiai pengasuh pesantren se-Kabupaten Demak. (A ShiddiqSugiarto/Mahbib)