Daerah

Di Mimika, Habib Umar Muthohhar Ingatkan Bahaya Hoaks

Sab, 5 Januari 2019 | 03:00 WIB

Mimika, NU Online
Habib Umar Muthohar melakukan safari dakwah di Jayapura dan Biak. Pada kesempatan tersebut juga berkenan singgah di Mimika mengisi dakwah di Masjid al-Muhajirin SP1, Kamoro Jaya, Mimika, Papua, Jumat  (4/1). 

Selama sekitar satu jam, Habib Umar Muthohar menekankan betapa bahayanya hoaks. "Hadits Rasulullah, afsussalam bainakum mengandung pelajaran tentang hoaks ini,” katanya. 

Pada kesempatan tersebut, dikisahkan sebuah cerita bahwa ada pemuda yang hidup di pojok pinggir Makkah bersama ibunya yang sudah janda. Sang anak meminta izin untuk pergi ke Makkah. Sang ibunya memberi restu, tapi dengan syarat jangan sekali-kali anaknya bertemu Muhammad.

“Karena dia orang jahat, tukang sihir, perusak agama," kisah Wakil Mudir Aam  Imdladiyah Idarah Aliyah Jatman  atau Jamiyyah Ahlit Thariqah al-Mu'tabarah an-Nahdliyyah ini.

"Berangkatlah pemuda tadi ke Makkah menemui Rasulullah karena memang berniat menemui baginda, dan tentu saja mengabaikan pesan ibunya,” ungkapnya. 

Sekitar sepekan pemuda tersebut mengaji. “Dan terakhir sebelum pulang kampung, Rasulullah memberikan pesan hadits afsussalam bainakum," jelas Pengasuh Pondok Pesantren al- Madinah, Cepoko, Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah tersebut.

Sesampainya di rumah, ibunya berharap betul sang anak tidak bertemu Rasulullah. Tapi justru pemuda mengatakan telah mengaji selama sepekan lamanya kepada Rasulullah. "Ibunya mencak-mencak, marah besar kepada anaknya," urainya. 

Akhirnya pemuda itu menjelaskan bahwa prasangka, persepsi, dan berita yang diterima ibunya salah, dan pemuda ini menyampaikan hadits afsussalam bainakum tersebut yang intinya ada perintah menebarkanlah salam, juga memberikan makan, hingga menyambung tali silaturahim. “Juga anjuran melaksanakan shalat ketika manusia tidur malam, karena niscaya akan masuk surga dengan selamat,” katanya.

Mendengar cerita sang anak, ibu pemuda tadi menangis menyesali persepsi dan pemahamannya yang selama ini salah. “Bahwa berita yang didengarnya salah sehingga berakibat memvonis Rasulullah bukan orang baik, tapi jahat,” jelasnya. 

"Kalau seperti itu pesan Muhammad kepadamu, berarti dia baik dan meneruskan nasihat leluhur kita, dia pemegang kebaikan leluhur kita. Antarkan aku bertemu dengan untuk meminta maaf dan bersyahadat," urainya.

Keponakan Habib Husein Muthohar selaku pahlawan nasional sekaligus pencipta lagu Syukur dan 17 Agustus ini melanjutkan betapa hoaks atau kabar bohong dalam kisah tersebut merusak kebaikan. 

Orang yang sesungguhnya baik dikatakan jelek gara-gara berita bohong. "Untuk itu saya berpesan jangan ikut-ikutan menyebar informasi tidak jelas, yang tidak tahu kebenarannya, juga tidak tahu asal usulnya," pesan Habib Umar.

Acara dihadiri para tokoh Jawa, pimpinan Polri dan TNI dan masyarakat Jawa yang ada di kampung Kamoro Jaya dan sekitarnya. Terlihat pula Katib Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Mimika, H Bahroni, Wakil Katib, H Sujianto.

Menemani pula Wakil Ketua PCNU  Mimika Sugiarso, Ketua Kerukunan Keluarga Jawa Bersatu atau KKJB, Parjono, A'wan Syuriah PCNU Mimika Untung Ashari dan Ustadz Muhammad Nafik. (Ibnu Nawawi)