Daerah

Di Solo, Akan Dibentuk Institut Pelatihan Aswaja

NU Online  ·  Ahad, 29 Desember 2013 | 01:31 WIB

Solo, NU Online
Para kiai dan elemen pesantren di Solo akan membentuk Institut Pelatihan Aswaja. Karena, Solo salah satu basis penyebaran ajaran terorisme. Kehadiran institut ini bertujuan membendung gerakan radikalisme dan terorisme yang bermotif agama dan lain motif. 
<>
“Kita tahu Solo menjadi momok bagi daerah lain. Sementara kita tidak cukup menjawab dengan lisan tapi semestinya dengan tindakan,” kata wakil ketua Pengurus Wilayah Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI-NU) Jawa Tengah KH M Jazuli A Kasmani saat ditemui di Solo, Kamis (26/12).

Menurut pengasuh pesantren Al-Muttaqien Pancasila Sakti Klaten itu, keberadaan ulama dan pesantren dari kalangan Nahdliyin sebetulnya dapat menjadi filter atau bahkan sebagai penangkal radikalisme di Solo. Para kiai atau ustadz muda dapat dijadikan barisan tangguh untuk membendung radikalisme.

Dalam waktu dekat, kita akan membuat Institut Pelatihan Ideologi Aswaja. “Konsepnya, nanti saya bersama KH Idrus Romli akan memberikan pelatihan kepada para mubaligh muda, untuk diberikan penguatan (Keaswajaan),” ujar Kiai Jazuli yang merupakan menantu Mbah Liem.

Materi itu berupa sejumlah materi penunjang mereka dalam berdakwah. Di antaranya tentang pembangunan karakter, kuliah Aswaja, peta dakwah di Solo, peta dakwah organisasi islam di Solo Raya.

“Serta beberapa materi tentang manajemen dan kewirausahaan. Harapannya nanti selain menguasai materi Aswaja, mereka juga punya kapasitas yang mandiri, punya prakarsa untuk dirinya, jamaah dan masyarakat,” tegas Gus Jazuli. (Ajie Najmuddin/Alhafiz K)