Daerah PASCAKONFLIK PUGER

Dialog Kebangsaan Digalakkan

NU Online  ·  Ahad, 13 Oktober 2013 | 04:30 WIB

Jember, NU Online
Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jember terus “bergerilya” memberi pemahaman betapa pentingnya kerukunan dan kebersamaan antar warga, sehingga konflik Puger dan sejenisnya tidak terulang lagi.<>

Terkait dengan itu, kedua organisasi plat merah tersebut, bekerjasama dengan Lajnah Pendidikan Tinggi PCNU Kencong menggelar Dialog Kebangsaan Dalam Perspektif Islam di aula Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Falah Assunniyah (STAIFAS), Kencong, Jumat (11/10) kemarin.

Dalam dialog yang dihadiri puluhan pengurus ranting dan MWC NU Kencong tersebut, Ketua FKUB Jember, Afton Ilman Huda mengungkapkan bahwa kerukunan dan kebersamaan merupakan syarat mutlak bagi damainya kehidupan. Dikatakannya, semua orang ingin hidup aman dan tenang, “Namun ego primordialnya yang dikedepankan sehingga konflik pun terjadi,” terangnya.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Afton –sapaan akrabnya— juga menunjukan foto-foto korban konflik horisontal seperti yang terjadi di Sampit dan Sambas. Para peserta tampak serius sekaligus “ngeri” mengamati foto-foto tersebut. “Konflik hanya memakan banyak korban jiwa dan harta,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua MUI Jember, Prof. Halim Soebahar menyatakan, saat ini sedang terjadi penurunan semangat kebangsaan. Salah satu pemicunya adalah  penurunan kualitas pemahaman keislaman di kalangan umat. “Karena itu  yang diperlukan sekarang adalah pengembangan wawasan kebangsaan dan keagamaan untuk diintegrasikan,” tukasnya (Aryudi A. Razaq/Anam)