Daerah

Dibaca Rutin, Al-Qur'an Bisa Jadi Obat Alzeimer dan Pikun

Kam, 23 Mei 2019 | 06:00 WIB

Pringsewu, NU Online
Berdasarkan sebuah penelitian, seseorang yang rutin membaca Al-Qur'an berpotensi terhindar dari berbagai penyakit di antaranya penyakit Alzeimer (gampang lupa) dan kepikunan. Hal ini dikarenakan saat seseorang membaca Al-Qur'an dengan tartil, orang tersebut sudah melakukan gerakan-gerakan yang banyak dilakukan pada senam lidah.

Apa itu senam lidah? Senam lidah adalah sebuah gerakan menggerakkan lidah ke depan, ke samping kanan dan kiri untuk membiasakan syaraf lidah yang berhubungan dengan otak besar. Karena saat badan kita menjadi tua dan lemah, tanda-tanda yang muncul terlebih dahulu adalah lidah menjadi kaku dan kadang lidah gampang tergigit sendiri.

"Makharijul huruf yang ada pada bacaan Qur'an ternyata banyak yang mengandung gerakan senam lidah," jelas Ketua Majelis Wakil Cabang NU Kecamatan Banyumas KH Munawar Kholil saat memberi ceramah agama pada Safari Ramadhan Pemda Pringsewu di Masjid Raudlatut Thalibin, Sri Rahayu, Kecamatan Banyumas, Pringsewu, Lampung, Rabu (22/5).

Inilah yang menurutnya di antara bukti bahwa Al-Qur'an merupakan mukjizat nyata dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW yang berisi firman-firman Allah dengan berbagai fungsi bagi kemaslahatan kehidupan manusia di dunia.

Selain sebagai mukjizat, ternyata Al-Qur'an mampu menjadi obat, penerang serta mampu memberikan syafa'at di hari akhir.

Sementara itu Wakil Ketua PWNU Provinsi Lampung KH Abdul Syukur, saat memberi ceramah agama peringatan Nuzulul Qur'an di tempat yang sama setelah shalat tarawih, menjelaskan fungsi diturunkan Al-Qur'an berdasarkan ayat 185 dari surat Al-Baqarah.

Fungsi pertama adalah sebagai petunjuk bagi manusia. Sebagai pencipta manusia, maka Allah lah yang tahu dan paling berhak membuat petunjuk bagi manusia. Yang kedua adalah sebagai penjelasan dari petunjuk. Artinya, Allah SWT memberikan petunjuk akan satu hal tidak hanya dalam satu ayat saja, tetapi biasanya diperjelas lagi pada beberapa ayat, bisa berurutan, atau tidak.

"Ketiga adalah sebagai pembeda antara yang benar dan yang salah," terang Dosen Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung ini.

Sementara saat memberi sambutan pada acara yang bertema menyongsong Pringsewu sebagai tuan rumah MTQ ke-48 tingkat Provinsi Lampung pada 2020 mendatang, Bupati Pringsewu KH Sujadi mengajak seluruh masyarakat Pringsewu untuk mulai dan terus menggemakan kegiatan tersebut dengan kegiatan-kegiatan Qur'ani.

"Dengan nilai-nilai Al-Qur'an yang terus kita syiarkan dan amalkan, kita berharap Pringsewu menjadi Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur," pungkasnya. (Muhammad Faizin)