Daerah

Digdayakan NU di Daerah, STISNU Nusantara Dorong Revitalisasi Mahasiswa

Ahad, 19 Februari 2023 | 06:00 WIB

Digdayakan NU di Daerah, STISNU Nusantara Dorong Revitalisasi Mahasiswa

Sivitas akademika STISNU Nusantara Tangerang Banteng berpose bersama. (Foto: Dok. STISNU Nusantara)

Tangerang, NU Online
Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Nusantara Tangerang Muhammad Qustulani mengungkapkan bahwa untuk mendigdayakan NU di daerah perlu melibatkan kader muda. Oleh karena itu, mahasiswa harus direvitalisasi.


Mahasiswa harus memiliki rancangan kerja untuk kemajuan daerah dan Indonesia ke depan. Kader penggerak kampus dan Nahdlatul Ulama di fase abad ke-2 Nahdlatul Ulama.


Demikian disampaikan Ketua STISNU Nusantara dalam pembukaan pembinaan mahasiwa KIP di Hotel Narita Jalan Hasyim Ashari Cipondoh Kota Tangerang, Banten.


“Pertama, mahasiswa STISNU Nusantara harus menjadi penggerak Nahdlatul Ulama di daerah-daerah. Kedua, mahasiswa juga harus memiliki kiat-kiat agar lulus tepat waktu,” jelas Qustulani.


Ia menambahkan, untuk mengejar dua tujuan pertama tadi, dibutuhkan kemampuan di luar keahlian mahasiswa dalam akademik. Adanya soft skill ini menjadi salah satu tonggak peran dan tanggung jawab akademik mahasiswa di tengah masyarakat.


“Saat ini mahasiswa tidak hanya harus mengejar perkuliahan di kelas, tapi juga harus mempunyai keahlian lain di luar keahlian jurusan yang diambil. Meng-upgrade diri dalam konteks saat ini menjadi keniscayaan agar kita mahasiswa bisa bersaing secara global dan bisa memberikan kemaslahatan kepada masyarakat sekitar,” ujarnya.


Menurut Qustulani, dalam menggerakkan Nahdlatul Ulama di daerah-daerah pada abad kedua ini, peran mahasiswa di daerah harus diperkuat. Mahasiswa harus mengamalkan ilmu yang diperolehnya saat kuliah untuk membangun daerahnya masing-masing.


“Oleh karena itu, kita perlu melakukan revitalisasi terhadap peran mahasiswa Nahdliyin agar dapat mendigdayakan NU di daerah dalam menjalankan abad ke-2 NU,” tegasnya.


“Kita perlu menggandeng mahasiswa dalam mendigdayakan NU di daerah-daerah. Agar NU tidak hanya digdaya di Ibu Kota, melainkan juga sampai ke pelosok-pelosok di Indonesia,” sambung Qustulani.


Selain itu, lanjut dia, mahasiswa harus menjadi agen-agen moderasi beragama di perguruan tinggi maupun di pelosok daerah. Harapannya, moderasi beragama dapat benar-benar berjalan dan hidup di masyarakat.


Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Seksi Kemahasiswaan Kementerian Agama RI Amiruddin Kuba, Direktur PT Aneka Busa Indonesia Masrukin, praktisi Bank Sampah Kota Tangerang Tukidi dan sivitas STISNU Nusantara Tangerang.


Kontributor: Suhendra
Editor: Musthofa Asrori