Daerah TRADISI SHAFAR

Diguyur Hujan, Warga Tetap Antusias Hadiri “Ya Qowiyyu”

Sab, 21 Desember 2013 | 09:00 WIB

Klaten, NU Online
Meskipun diguyur hujan, puluhan ribu warga tetap antusias mengikuti acara perayaan “Ya qowiyyu” di Jatinom Kabupaten Klaten Jawa Tengah. Acara tersebut di gelar di Kompleks Masjid Ageng Gribig, Jum’at (20/12).<>

Tradisi Saparan Ya qowiyyu dimulai usai sholat Jumat, dengan mengarak dua gunungan apem lanang dan wadon yang sebelumnya sudah disemayamkan semalam di kompleks Masjid Besar Jatinom menuju oro-oro di kompleks pemakaman Ki Ageng Gribig.

Sementara itu, meski hujan, di oro-oro sudah ditunggu puluhan ribu warga yang siap memperebutkan apem dalam Tradisi Yaqowiyu. Usai diberi doa oleh keturunan Ki Ageng Gribig, dua gunungan apem langsung ludes diperebutkan warga masyarakat yang sudah tidak sabar untuk mendapatkan apem.

Mereka percaya dengan memakan kue apem dalam tradisi ini bisa mendatangkan berkah dalam kehidupannya.

“Meski warga menganggap kue apem Yaa Qowiyyu bisa mendatangkan keberuntungan, sebenarnya inti dari tradisi sebaran apem adalah siapa yang mau berusaha, dia akan mendapatkan sesuatu hasil atau siapa yang mau berebut dia akan mendapatkan kue apem,” ujar salah satu Panitia Yaqowiyu Daryanto.

Menurut sejarah asal muasal kue apem itu dari Mekah yang dibawa Ki Ageng Gribig untuk oleh-oleh anak cucunya. Karena tidak cukup, maka Nyi Ageng Gribig membuat apem lagi sekaligus untuk dibagikan kepada penduduk Jatinom. Sejak itu orang daerah ini ikutan membuat apem untuk selamatan.

Adanya Upacara ini dinamakan Yaqowiyyu diambil dari doa Kyai Ageng Gribig sebagai penutup pengajian yang berbunyi : Ya qowiyu Yaa Aziz qowina wal muslimin, Ya qowiyyu warsuqna wal muslimin, yang artinya : Ya Tuhan berikanlah kekuatan kepada kita segenap kaum muslimin. (Rosyidi-Ajie/Anam)