Daerah

Dilantik, Ranting-ranting GP Ansor Kukar Perkuat Aswaja di Desa

Sab, 23 Januari 2016 | 19:04 WIB

Kutai Kartanegara, NU Online
Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Kutai Kartanegara melantik Pimpinan Ranting GP Ansor se-Kecamatan Tenggarong dan Kecamatan Sebulu di sekretariat PC GP Ansor Kab Kutai Kartanegara pada Sabtu (23/1).

Pelantikan tersebut dirangkai dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Haul Habib Muhammad bin Ali bin Hasan bin Thoha bin Yahya (Noto Igomo), Haul KH Abdurahman Wahid (Gus Dur)

Pada kesempatan itu turut hadir Ketua PCNU Kutai Kartanegara Chairul Anwar, Rais Syuriyah KH Hormansyah, Lembaga Dakwa Nahdlatul Ulama Muhamad Fajri Al Faroby, Ketua Pengurus Ansor Wilayah Kaltim beserta jajaran serta Ketua Cabang GP Ansor Hadi Purnomo.

Dalam kesempatan tersebut Chairul mengingatkan bahwa tugas Ansor adalah memperjuangkan dan melaksanakan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama'ah an-Nahdliyyah, melaksanakan roda organisasi sebaik-baiknya berdasar Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga, serta berkhidmah kepada alim ulama.

“Ansor harus disiplin menjaga etika dan akhlakul karimah tidak melakukan tindakan yg memalukan organisasi serta menjaga keutuhan NKRI dari rongrongan radikalisme dan ekstremisme juga menjaga dan mencermati munculnya ajaran baru yang menyesatkan,” katanya.

Chairul juga meminta GP Ansor untuk memperkuat ajaran Ahlusunah Waljama'ah di setiap ranting di masing-masing kecamatan.

Ketua pengurus ansor wilayah Kaltim dalam sambutannya menyampaikan perlunya Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta organisasi-organisasi keagamaan seperti NU, Muhammadiyah untuk membina masyarakat di daerah-daerah terpencil agar tidak terjerumus ikut ajaran sesat.

“Pengikut yang sudah banyak bertobat, perlu ada pembinaan dari pemerintah dan tokoh-tokoh agama agar tidak kembali ke ajaran tersebut. Ansor harus turun ke daerah-daerah membantu ulama sesuai tugasnya berkhidmah kepada alim ulama dalam menjaga NKRI dari ancaman radikalisme,” ujarnya pada kegiatan yang ditutup taushiyah Ustadz Abu Ali. (Red: Abdullah Alawi)