Daerah

Disaksikan Bupati, Rais Syuriyah NU Sukoharjo Deklarasi Tolak ISIS

NU Online  ·  Senin, 8 September 2014 | 12:30 WIB

Sukoharjo, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sukoharjo, Jawa Tengah, bersama Pemerintah Kabupaten, Polres, Kodim, dan Majelis Ulama Indonesia setempat mendeklarasikan penegasan sikap menolak gerakan radikalisme. Dalam kegiatan yang bertajuk Pengajian Akbar dalam rangka Deklarasi Tolak Gerakan ISIS, di Pendopo Graha Satya Praja  Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (6/9) malam.
<>
Acara ini merupakan salah satu bentuk komitmen NU untuk menolak cara-cara kekerasan dalam beragama dan kesetiaan kepada NKRI Wilayah Kabupaten Sukoharjo, yang selama ini ditengarai menjadi salah satu basis penyebaran gerakan radikalisme di Soloraya.

Di dalam kesempatan tersebut, Bupati Sukoharjo Wardoyo ikut menyaksikan penandatanganan deklarasi penolakan gerakan ISIS, yang dilakukan Rais Syuriyah NU Sukoharjo KH Ahmad Baidlowi. Adapun isi deklarasi sebagai berikut:

Bismillahirrahmanirrahim

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sukoharjo, pada hari ini, Ahad, 6 September 2014 M. (Senin, 12 Dzul Qa’dah 1435 H), menyatakan sikap atas berkembangnya gerakan militant ISIS (Islamic State of Iraq and Suriah), sebagai berikut:

1. NU memandang bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika adalah bentuk final, karena Pancasila tidak bertentangan dengan agama, bahkan Pancasila melindungi kehidupan umat beragama.

2. NU menolak segala bentuk dan faham radikal dan teror atas nama agama, terutama gerakan militan ISIS (Islamic State of Iraq and Suriah), yang bermaksud ingin mendirikan imperium (khilafah) adalahbertentangan dengan Pancasila dan mengancam kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. NU menolak gerakan militan ISIS yang menghalalkan segala cara, membunuh sesama orang Islam yang tidak sepaham, membunuh non-muslim yang tidak bersalah, membunuh anak-anak dan wanita yang tidak berdosa, merampas hak milik orang lain, merusak tempat-tempat ibadah, menghancurkan situs-situs bersejarah, termasuk obsesinya manghancurkan makam Rasulullah dan Ka’bah adalah bertentangan dengan ajaran Islam.

4. NU menolak gerakan militan ISIS yang menggunakan simbol-simbol suci agama Islam untuk kepentingan kejahatan kemanusiaan dan imperialism, hal ini akan merusak citra Islam dan persatuan umat Islam yang seharusnya mengedepankan akhlaqul karimah. Maka NU menyerukan kepada seluruh umat Islam agar tidak mudah terprovokasi, terhasut, dan mendukungnya dengan dalih dan atas nama agama serta kepentingan ekonomi, demi menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia.

5. Gerakan militan ISIS dan gerakan-gerakan kaki tangannya yang berada di Sukoharjo, Solo Raya, dan seluruh Indonesia dengan maksud mendirikan Negara Islam (Daulah Islamiyah-DI), dan khilafah Islamiyahharus ditindak tegas sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia, karena bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.

(Ajie Najmuddin/Mahbib)