Daerah

Dua Penceramah Perkuat Dalil Aswaja NU Pacitan

NU Online  ·  Senin, 28 Oktober 2013 | 18:00 WIB

Pacitan, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Pacitan mengundang dua penceramah untuk memperkuat dalil-dalil ajaran Ahlussunah wal Jamaah yaitu KH. Marzuki Mustamar dari Malang dan Habib Novel Al Aydrus dari Surakarta.
<>
Kegiatan atas kerjasama PCNU dan Jama’ah Pengajian Al Latifah tersebut diselenggarakan di Alun-alun Kota Pacitan pada Ahad malam (27/05).

Habib Novel dalam ceramahnya mengajak kepada Nahdliyin untuk meneladani Rasulullah dan para sahabatnya, terlebih kepada cucu-cucu Rasulullah yang saat ini mewarisi keilmuan dan amaliyah dari nabi akhir zaman tersebut.

Ia juga mengajak warga Nahdliyin memperkuat aqidah Ahlussunnah wal  Jamaah (Aswaja) dengan meningkatkan amalan-amalan yang diajarkan para ulama dan mengajarkannya kembali kepada keluarga.

Habib menegaskan mauludan, ziarah kubur, tahlilan, yasinan serta amalan NU lainnya  merupakan amalan yang benar. “Nahdliyyin tidak perlu takut dengan tudingan-tudingan kelompok yang tidak suka amalan tersebut,” katanya.

Sementara itu, KH.Marzuki Mustamar juga mengajak kepada Nahdliyin Pacitan untuk tidak ragu dan takut mengamalkan amalan yang telah diwariskan para ulama saleh, khususnya pendiri NU, karena, seluruh amal ibadah yang dicontohkan para ulama terdahulu dilandaskan pada syar’i. “Sekarang bukalah kitabmu, buanglah radiomu dan mari kita ikuti ajaran para ulama.’”

Kiai Marzuki juga tidak bosan-bosan mengajak untuk terus melakukan amaliyah seperti tahlilan dan ziarah kubur, ia mengajak untuk berziarah ke makam para pendiri NU, KH. Hasyim As’ari dan pendiri Muhammadiyah KH. Ahmad Dahlan.

Sebelumnya, Ketua PCNU Pacitan, Mahmud mengatakan, bahwa amaliyah dan tradisi  warga NU yang dilakukan hingga saat ini kesemuanya terdapat dalilnya. Namun masih banyak warga NU yang belum mengetahui dasar hukumnya sehingga banyak terjadi benturan di antara warga NU dan kelompok-kelompok lainya.

Tampak hadir di antara ribuan Nahdliyin, para ulama dan habaib, diantaranya KH. Lukman Harist, KH. Imam Faqih, KH.Umar Tumbu, KH. Mu’ti , Habib Husaen Ba’bud, tokoh Muhammadiyah, dan para santri. (Zaenal faizin/Abdullah Alawi)