Daerah
Fakultas Teknik UNU Sidoarjo Datangkan Bule Belanda Ngisi Kuliah Teknik Industri
NU Online · Sabtu, 7 Oktober 2017 | 13:03 WIB
Sidoarjo, NU Online
Fakultas Teknik (FT) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Sidoarjo menggelar kuliah tamu bertemakan Technical and Mainternance Operation in Food Manufacturing Industry di meeting room UNU Sidoarjo. Kegiatan itu menghadirkan seorang teknisi PT Japfa Comfeed Sidoarjo Mr. Rudi Leeuwrik dari Belanda sebagai pembicara.
Dosen Fakultas Teknik Muhammad Tamyiz mengatakan, Fakultas Teknik sudah dua kali mendatangkan pembicara dari luar negeri. Tahun lalu seorang teknisi dari Prancis, sedangkan tahun ini dari Belanda. Kegiatan tersebut menjadi rutinitas fakultas dalam rangka peningkatan mutu dan daya saing jurusan.
"Kami sudah dua orang bule. Tahun lalu dari Prancis, sekarang dari Belanda. Tujuannya biar mahasiswa belajar langsung dari mereka, karena mereka sudah diakui di negara lain," kata Tamyiz, Jumat (6/10) malam.
Kuliah tamu kali ini berbeda dengan sebelumnya. Pasalnya, sebagian besar materinya berasal dari pertanyaan mahasiswa. Sebagian besar materi kuliah mencangkup masalah sistem produksi, pengolahan limbah, permesinan dan berbagai macam sumber tenaga untuk produksi.
Rudi Leeuwrik berharap mahasiswa bisa menghasilkan berbagai macam produk berkualitas tinggi seperti yang dihasil oleh Jerman.
"Jangan buat produk yang murah tetapi tidak awet. Punya Jerman mahal tak apa-apa, tapi bisa tahan lama," ujar Rudi.
Perlu diketahui bahwa, Rudi Leeuwrik berada di Indonesia kurang lebih enam tahun sehingga beberapa kosakata Indonesia dan Jawa sudah ia kuasai. (Moh Kholidun/Alhafiz K)
Fakultas Teknik (FT) Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Sidoarjo menggelar kuliah tamu bertemakan Technical and Mainternance Operation in Food Manufacturing Industry di meeting room UNU Sidoarjo. Kegiatan itu menghadirkan seorang teknisi PT Japfa Comfeed Sidoarjo Mr. Rudi Leeuwrik dari Belanda sebagai pembicara.
Dosen Fakultas Teknik Muhammad Tamyiz mengatakan, Fakultas Teknik sudah dua kali mendatangkan pembicara dari luar negeri. Tahun lalu seorang teknisi dari Prancis, sedangkan tahun ini dari Belanda. Kegiatan tersebut menjadi rutinitas fakultas dalam rangka peningkatan mutu dan daya saing jurusan.
"Kami sudah dua orang bule. Tahun lalu dari Prancis, sekarang dari Belanda. Tujuannya biar mahasiswa belajar langsung dari mereka, karena mereka sudah diakui di negara lain," kata Tamyiz, Jumat (6/10) malam.
Kuliah tamu kali ini berbeda dengan sebelumnya. Pasalnya, sebagian besar materinya berasal dari pertanyaan mahasiswa. Sebagian besar materi kuliah mencangkup masalah sistem produksi, pengolahan limbah, permesinan dan berbagai macam sumber tenaga untuk produksi.
Rudi Leeuwrik berharap mahasiswa bisa menghasilkan berbagai macam produk berkualitas tinggi seperti yang dihasil oleh Jerman.
"Jangan buat produk yang murah tetapi tidak awet. Punya Jerman mahal tak apa-apa, tapi bisa tahan lama," ujar Rudi.
Perlu diketahui bahwa, Rudi Leeuwrik berada di Indonesia kurang lebih enam tahun sehingga beberapa kosakata Indonesia dan Jawa sudah ia kuasai. (Moh Kholidun/Alhafiz K)
Terpopuler
1
5 Poin Maklumat PCNU Pati Jelang Aksi 13 Agustus 2025 Esok
2
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
3
Jumlah Santri Menurun: Alarm Pudarnya Pesona Pesantren?
4
Kantor Bupati Pati Dipenuhi 14 Ribu Kardus Air Mineral, Demo Tak Ditunggangi Pihak Manapun
5
Nusron Wahid Klarifikasi soal Isu Kepemilikan Tanah, Petani Desak Pemerintah Laksanakan Reforma Agraria
6
Badai Perlawanan Rakyat Pati
Terkini
Lihat Semua
