Daerah

FKUB Jateng: Apel Kebangsaan Rekatkan Semangat Persaudaraan

NU Online  Ā·  Sabtu, 16 Maret 2019 | 15:00 WIB

FKUB Jateng: Apel Kebangsaan Rekatkan Semangat Persaudaraan

Ketua FKUB Jateng, H Taslim Sahlan (kiri)

Semarang, NU Online
Apel Kebangsaan yang akan diikuti 100.000 orang lebih di lapangan Pancasila Simpang Lima Semarang, Ahad (17/3) besok diharapkan dapat merekatkan semangat persaudaraan di tengah mengemukanya perbedaan pilihan masyarakat Jawa Tengah menjelang pelaksanaan Pemilu 17 April mendatang.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Tengah, H Taslim Sahlan mengatakan, dengan adanya momentum apel ini diharapkan seluruh warga masyarakat Jateng terinspirasi bahwa beda pilihan itu bukan untuk berpisah, bermusuhan atau pecah tetapi sebaliknya untuk saling memahami dan mengerti.

ā€œSebagai umat beragama tentu sudah sangat memahami realitas ini, oleh karena itu semangat kerukunan antar umat yang berbeda keyakinan ini hendaknya dapat ditularkan atau diaplikasikan di ranah lain, termasuk di ranah perbedaanĀ  pilihan dalam pemilu,ā€ ujar Taslim dalam rilisnya ke NU Online, Sabtu (16/3).

Menurutnya, jika semangat saling memahami dan mengerti tertanam di sanubari setiap warga masyarakat Jateng, maka pada saat menggunakan hak politik dan hak pilih dalam Pemilu mendatang suasananya akan terasa nyaman. Pemilu benar-benar beraroma pesta demokrasi yang menyenangkan, bukan sebaliknya.

Kemampuan warga, lanjutnya, dalam menghadapi perbedaan akan menjadi modal dasar dan modal utama dalam membangun bangsa,Ā  tidak sekedar hanya untuk mewujudkan Pemilu yang sejuk saja. Oleh karena itu apel di Simpanglima itu hendaknya benar-benar dapat menjadi simbul menyatunya warga Jateng.

Dia menuturkan, hal itu bisa terwujud manakala semuanya bisa jujur adanya perbedaan adalah sebuah keniscayaan, yang berbeda dibiarkan berbeda tidak perlu dipaksa-paksa untuk sama. Sebaliknya yang sudah sama jangan dipaksa-paksa untuk berbeda dengan alasan apapun juga.

Karena event ini digelar menjelang Pemilu, tutur Taslim, diharapkan jangan disalahpahami atau dicurigai bahwa di balik agenda ini ada mobilisasi untuk mengarahkan pilihan atau dukungan ke salah satu kontestan Pemilu 2019 tertentu baik caleg, parpol, calon DPD maupun paslon Capres yang saat ini sedang berkompetisi untuk menggaet dukungan suara pemilih.

Apalagi semua prosesnya kini berjalan secara terbuka, mobilisasi dukungan ke salah satu kontestan tidak mungkin bisa dilakukan, bahkan yang datang di arena apel dipastikan sangat beragam pilihan politiknya. Tidak hanya itu, dia menambahkan dengan hadirnya pengawas pemilu dalam berbagai agenda yang melibatkan massa semakin mempersempit kesempatan, untuk memobilisasi dukungan terhadap kontestan tertentu. (Red: Muiz)