Yogyakarta, NU Online
Di saat PT Lapindo dan warga bernegosiasi di Pendopo Kabupaten Sidoarjo soal ganti untung, di Yogyakarta puluhan santri yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Santri (Forsis) Jawa Timur menggelar aksi unjukrasa. Aksi mendesak agar PT Lapindo Brantas segera memenuhi ganti rugi kepada warga. Aksi digelar di Bunderan UGM, kemarin.
Dalam aksinya Forsis meminta agar PT Lapindo Brantas tidak ingkar janji dan lari dari tanggungjawab. Lapindo Brantas harus memenuhi hak para warga yang menjadi korban Lumpur panas.
<>"Bencana lumpur panas adalah mutlak kesalahan PT Lapindo Brantas. Oleh sebab itu, mereka harus memenuhi hak warga atas ganti rugi. Kami sebagai warga Jawa Timur tidak ingin PT Lapindo Brantas lari dari tanggungjawab dan ingkar janji," jelas Koordinator aksi Ahmad Fauzi.
Massa aksi juga menegaskan bahwa meski semburan lumpur panas adalah kesalahan PT Lapindo Brantas, namun hal tersebut tidak pernah diakui. Ada kesan PT Lapindo Brantas selalu mengelak bahkan mencari kambing hitam.
"Sekian lama warga menderita. Hidup ala kadarnya karena tidak memiliki rumah. Ratusan hektar sawah yang menjadi mata pencaharian digenangi lumpur. Tega-teganya jika PT Lapindo Brantas mengelak dari tanggungjawab itu," tegas Fauzi.
Massa aksi juga menuduh pemerintahs elama ini melindungi PT Lapindo Brantas. "Seharusnya pemerintah menekan agar PT Lapindo Brantas segera memberi ganti rugi. Bukan malah melindunginya."
Aksi yang hanya diikuti sejumlah orang itu akhirnya bubar. Di saat yang sama, di Sidoarjo, PT Lapindo akhirnya menyetujui tuntutan ganti untung yang diajukan warga. (ist/nus)
Terpopuler
1
Munas Majelis Alumni IPNU Berakhir, Prof Asrorun Niam Terpilih Jadi Ketua Umum
2
PPATK Tuai Kritik: Rekening Pasif Diblokir, Rekening Judol Malah Dibiarkan
3
Bendera One Piece Marak, Sarbumusi Serukan Pengibaran Merah Putih
4
Hadiri Haul Buntet 2025, Ketum PBNU Tegaskan Pesantren Punya Saham dalam Tegaknya NKRI
5
Gelombang Tinggi di Cianjur Hantam 67 Perahu Nelayan, SNNU Desak Revitalisasi Dermaga
6
Alumni IPNU Harus Hadir Jadi Penjernih dalam Konflik Sosial dan Jembatan Antarkelompok
Terkini
Lihat Semua