Daerah

Gempa Magnitudo 5,8 Terjadi di Nagekeo NTT, BMKG Beri Peringatan

Sel, 15 Agustus 2023 | 11:40 WIB

Gempa Magnitudo 5,8 Terjadi di Nagekeo NTT, BMKG Beri Peringatan

Peta dan keterangan singkat BMKG tentang gempa yang terjadi di di Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) berkekuatan magnitudo 5,8, Selasa (15/8/2023). (Foto: laman BMKG)

Jakarta, NU Online
Telah terjadi gempa bumi di Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) berkekuatan magnitudo 5,8, Selasa (15/8/2023). Demikian dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG melalui laman resminya, bmkg.go.id dan beberapa media sosial miliknya, termasuk pada aplikasi BMKG (Info BMKG).


Gempa bumi yang terjadi pada pukul 10:54:06 WIB ini berpusat di darat titik koordinat 8.65 derajat lintang selatan dan 121.51 derajat bujur timur. Atau berada di 22 kilometer Timur Laut Mbay, Nagekeo, NTT, kedalaman 164 kilometer.


"Info Gempa Mag:5.8, 15-Agu-23 10:54:06 WIB, Lok:8.65 LS, 121.51 BT (22 km TimurLaut MBAY-NAGEKEO-NTT), Kedlmn:164 Km #BMKG," demikian laporan BMKG melalui laman resminya. 


BMKG menyebut gempa ini tidak berpotensi tsunami. "Tidak berpotensi tsunami," lanjut keterangan BMKG pada laman resminya. Sampai berita ini diturunkan, belum ada laporan dari BMKG atas dampak kerusakan yang mungkin ditimbulkan. 


Kendati demikian, kekuatan gempa ini dirasakan hingga ke sejumlah daerah dengan skala yang berbeda. Seperti III-IV Waingapu, III Sumbawa, III Dompu, III Kota Bima, III Kab. Bima, III Ngada, II-III Mataram, II-III Lombok Timur, II-III Sumbawa Barat, II Gianyar, II Denpasar, III-IV Ende, dan II Bajawa. 


BMKG juga memberi peringatan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaannya terhadap gempa susulan yang mungkin sewaktu-waktu bisa terjadi. "Saran BMKG. Hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi," terangnya.


Pastikan posisi, selamatkan diri dengan tips ini 

Berikut ini hal yang mendesak untuk dilakukan saat terjadi gempa. Baik saat berada di dalam ruangan atau bangunan, di luar ruangan, sedang mengendarai mobil, tinggal di dekat pantai, hingga saat berada di daerah pegunungan.

1. Saat Berada di Dalam Bangunan

Menurut BMKG, bila seseorang sedang berada di dalam bangunan atau ruangan, sementara dalam waktu yang sama telah terjadi gempa, hendaknya melindungi badan dan kepala dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja. Tetapi bila masih memungkinkan untuk keluar, hal ini justru harus segera dilakukan.

 
"Cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan goncangan. Lari ke luar apabila masih dapat dilakukan," tulis BMKG melalui laman resminya, dikutip NU Online, Sabtu (5/8/2023). 


2. Saat Berada di Luar Bangunan

Jika berada di luar bangunan atau area terbuka, sebaiknya menghindari dari bangunan yang ada di sekitar, seperti gedung, tiang listrik, pohon, dan lain-lain. "Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah," tulis BMKG. 


3. Saat Mengendarai Mobil

Seseorang yang masih dalam perjalanan mengendarai mobil, sementara telah terjadi gempa, BMKG menyarankan agar bergegas keluar, turun, dan menjauh dari mobil. "Hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran. Lakukan seperti saat Anda berada di luar bangunan atau area terbuka," jelas BMKG.


4. Saat Berada di Pantai

Pantai adalah tempat yang harus dihindari saat gempa. Karena dikhawatirkan akan terjadi tsunami. Sebagaimana diketahui bahwa penyebab utama terjadinya tsunami yaitu gempa. "Jika Anda tinggal atau berada di pantai, jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami," jelas BMKG.


5. Saat di Pegunungan 

Masyarakat Indonesia memang tidak sedikit yang tinggal di daerah pegunungan. Mereka yang berdomisili di wilayah ini, harus menghindari daerah-daerah rawan longsor saat terjadi gempa. "Apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran," demikian informasi BMKG.