Gencar Sosialisasi Penyamaan Waktu dalam Ramadhan

Probolinggo, NU Online
Selama ini masyarakat terkadang merasa bingung ketika hendak berbuka puasa. Pasalnya, kumandang adzan Maghrib antara masjid/musholla yang satu dengan yang lain tidak bersamaan. Sebagian masyarakat pun ragu antara mau berbuka dan tidak. Sehingga menunggu kumandang adzan Maghrib yang paling akhir.
<>
Menyikapi hal tersebut, Pengurus Ranting NU Desa Duren Kecamatan Gading Kabupaten Probolinggo gencar melakukan sosialisasi terkait penyamaan waktu selama bulan suci Ramadhan 1435 H berdasarkan jadwal resmi yang dikeluarkan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Kraksaan.

Sosialisasi tersebut disampaikan dalam setiap kesempatan mulai di sela-sela shalat Jumat maupun shalat Tarawih. ”Penyamaan waktu ini sangat diperlukan karena setiap bulan suci Ramadhan antara musholla dan masjid putaran jamnya mayoritas tidak sama. Hal inilah yang menyebabkan pelaksanaan shalat Tarawih tidak sama,” ungkap Ketua Tanfidziyah Pengurus Ranting NU Desa Duren A. Nor Hasan, Senin (7/7).

Menurut Hasan, jika kumandang adzan Maghrib maupun Isya’nya sudah tidak sama, maka secara otomatis akan berimbas kepada permulaan shalat tarawih yang juga tidak sama. Sehingga tidak heran jika ada musholla atau masjid yang shalat tarawih lebih dulu, padahal belum waktunya Isya.

“Kalau adzan tidak bisa dilakukan menjelang waktu yang tepat, maka yang akan menanggung dosa seluruh orang yang shalat belum sampai pada waktunya adalah. Oleh karena itu saya mengajak para Nahdliyin untuk menyamakan waktu sesuai instruksi dari PCNU Kota Kraksaan,” tegasnya.

Dikatakan Hasan, penyamaan waktu adzan ini sangat penting agar nanti kedengarannya kompak. “Mohon jadwal yang sudah didapat dari PCNU Kota Kraksaan agar ditempel di masjid maupun musholla masing-masing. Sehingga kumandang adzan bisa lebih kompak,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Mahbib)