Daerah

Gizi Buruk di Banten masih Besar

NU Online  ·  Kamis, 5 Februari 2009 | 04:32 WIB

Serang_NU Online
Pemerintah Provensi Banten dalam tahun 2009 ini akan memperiotaskan masalah gizi buruk yang ada di wilayah Prov Banten, Namun kenyataan yang ada di masyarakat tidak semestinya terjadi.

Persoalan gizi buruk hendaknya jangan dilupakan, kendati ada tren penurunan angka penderitanya. Sebab, sampai saat ini masih tersisa ratusan anak yang menderita gizi buruk. Hal itu diungkapkan Ketua Karang Taruna Kecamatan Pontang Lutfirokhman kepada NU-Online saat bertandang ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Serang, Selasa (3/2).<>

“Masalah gizi buruk sampai saat ini masih membutuhkan perhatian serius,” katanya. Menurut Lutfi, jumlah penderita gizi buruk di beberapa wilayah masih saja ditemukan,ini merupakan pekerjaan rumah (PR) Dinkes untuk segera menuntaskan masalah ini.

“Meski dari tahun ke tahun ada kabar penurunan angka penderita gizi buruk. Tapi hendaknya, jangan membuat Dinkes berbangga diri dan kemudian melupakannya,” ungkap Lutfi.

Menurut catatan Dinas Kesehatan Kabupaten Serang, jumlah penderita gizi buruk tahun 2008 menurun jika dibandingkan tahun 2007. Data tahun 2008 jumlah gizi buruk tersisa 552 orang dan gizi kurang 13.586. Sedangkan jumlah gizi buruk tahun 2007 mencapai 1.369 orang dan gizi kurang sebanyak 18.167 orang dengan alokasi anggaran sebesar Rp2,1 miliar.

Pengamatan NU Online, di sejumlah kecamatan masih ditemukan anak yang menderita gizi buruk. Beberapa waktu lalu misalnya, ditemukan penderita gizi buruk di Desa Parigi,Kecamatan Cikande. Adytia, anak yang sudah berumur 9 bulan, dinyatakan positif terkena gizi buruk. Menurut Warsiah, ibu Adytia, Adytia adalah anak kelima yang kondisi badannya memprihatinkan. (zen)