GP Ansor dan Kapolda Sepakat Kawal Kedamaian NTT
NU Online · Kamis, 10 Oktober 2013 | 09:00 WIB
Kupang, NU Online
Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) NTT sepakat mengawal kedamaian di wilayah itu. Hal tersebut mengemuka pada pertemuan kedua belah pihak di ruangan Kapolda, di Kupang, pada Rabu (8/10).
<>
Kapolda Nusa Tenggara Timur Brigjen Pol I Ketut Untung Yoga Ana meminta seluruh unsur harus menghargai perbedaan. Jika kita menghargai Perbedaan, kata dia, maka semua persoalan bisa teratasi, “Kita harus menerima sebuah perbedaan menjadi landasan kita untuk saling menghormati, saling menghargai satu sama lain,” katanya.
Pertemuan berlangsung tiga jam itu, Kapolda juga meminta semua unsur, baik ormas, masyarakat sama-sama sadar akan hukum. “Jika kita sadar hukum dan atauran norma-norma, maka tidak menjadi persoalan dalam hidup,” katanya.
Sebenarnya pemikiran strategis untuk menjaga kerukunan simple saja. Mari bangun kesadaran kita sebagai warga negera yang baik dengan pemikiran sadar akan perbedaan dan sadar akan hukum. "Pemikiran strategis begitu saja," katanya.
Hadir dalam pertemuan tersebut, Dirintelkam Polda NTT, Kombespol I Nyoman Sujana, Kabid Humas Polda NTT, AkBP Okto Riwu dan beberapa staf Polda NTT.
Sementara dari PW GP Ansor, hadir ketua Abdul Muis APS, S. Sos, yang di dampingi Ketua Banser PW Ansor NTT Gulam Ibrahim, dan beberapa pasukan Banser.
Terkait menjaga kerukunan di NTT, kata Abdul Muis, GP Ansor dan semua Organisasi pemuda maupun lintas agama akan mengawal dan nya.
“Kedamian di NTT sudah teruji begini lama, semoga tidak ada sekelompok melakukan percobaan mengganggu suasasna damai di provinsi ini, katanya. (Ajhar Jowe/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
2
Mas Imam Aziz, Gus Dur, dan Purnama Muharramnya
3
Santri Kecil di Tuban Hilang Sejak Kamis Lalu, Hingga Kini Belum Ditemukan
4
Gus Yahya: Sanad adalah Tulang Punggung Keilmuan Pesantren dan NU
5
Kupas Tuntas Nalar Fiqih di Balik Fatwa Haram Sound Horeg
6
Sound Horeg: Menakar Untung-Rugi Kebisingan
Terkini
Lihat Semua