Daerah

GP Ansor Pamekasan Prihatin Sampah Perkotaan Tembus 30 Ton/Hari

Kam, 27 Juni 2019 | 06:30 WIB

Pamekasan, NU Online
Sampah dan limbah plastik di wilayah perkotaan Kabupaten Pamekasan tembus 30 ton tiap hari. Satu angka yang cukup besar,  belum lagi sampah dan limbah plastik yang ‘diproduksi’  di perdesaan yang dibuang begitu saja ke tempat yang disukai.  Kondisi tersebut membuat Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor setempat prihatin.

"Kami berharap agar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pamekasan bisa mengurangi jumlah tersebut, serta dapat mendaur ulang sampah supaya tidak membahayakan masyarakat," tegas Ketua PC GP Ansor Pamekasan, Syafiuddin, di sela-sela Halaqoh Lingkungan di aula Lantai II PCNU Pamekasan, Rabu (26/6).

Diterangkan, sejauh ini sampah plastik belum maksimal pengelolaannya. Akibatnya, menimbulkan pencemaran lingkungan, ketika hanyut ke laut, ekosistem terganggu.

Perhatian GP Ansor Pamekasan terhadap masalah limbah dan sampah plastik yang diwujudkan dengan menggelar Halaqoh Lingkungan, mendapt respon dari sejumlah pihak.  Diantaranya adalah pihak DLH Kabupaten Pamekasan.

"Kami sangat bersyukur GP Ansor sangat peduli terhadap lingkungan. Ini sangat mendukung pada pengurangan sampah," tegas Pengelola Bank Sampah di Mandilaras Pamekasan, Juhari saat menjadi narasumber di acara tersebut.

Menurutnya, sampah dan limbah plastik sudah menjadi momok yang kerap tidak dipikirkan akibatnya oleh masyarakat. Padahal, kantong plastik butuh waktu 10-12 tahun untuk terurai.

"Dari 30 ton/hari sampah di perkotaan Pamekasan, alhamdulillah kini mulai berkurang menjadi 28 ton. Sosialisasi untuk mengurangi sampah terhadap perusahaan-perusahaan dan pedesaan terus kami gencarkan," ungkapnya.

Sejatinya, kata Juhari, pembuangan sampah palstik dari kota ke TPA bukan sebatas pembuangan, tapi sekaligus dikelola, namun diakuinya memang belum maksimal. sementara Tempat Pembuangan Sementara (TPS) selama ini belum tergarap dengan baik.

"Ada satu cara mengurangi sampah ketika belanja, yaitu bawa wadah belanjaan sendiri. Bawa tas dari rumah. Itu sangat membantu dalam mengurangi sampah," tegasnya.

Di sejumlah tempat di Pamekasan, sebagian sampah plastik sudah dimanfaatkan kembali, yakni dikelola, didaur ulang misal dijadikan hiasan rumah, memadatkan sampah plastik jadi kursi dan sejenisnya.

"Perda 2/2013 tentang sampah dan UU 17/2017 sudah ada. Tinggal kita memaksimalkan realisasi mengurangi sampah, terutama sampah plastik," tukasnya. (Hairul Anam /Aryudi AR)