Daerah

GP Ansor Sumberasih Gelar Festival Hadrah Al-Banjari Rijalul Ansor

NU Online  ·  Senin, 25 Desember 2017 | 04:02 WIB

Probolinggo, NU Online
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo menggelar Festival Hadrah Al Banjari Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor, Ahad (24/12) pagi. Kegiatan ini diikuti oleh 40 orang peserta dari Kabupaten dan Kota Probolinggo.

Dalam festival ini masing-masing grup diberikan durasi tampil selama 12 menit untuk menunjukkan ketrampilannya. Selanjutnya mereka akan dinilai oleh dewan juri yang terdiri atas Ustadz Syaihu dan Ustadz Khoirul Huda dari Kota Probolinggo. Serta Ustadz Syamsul Huda, Ustadz Achmadi dan Ustadz Taufiq dari Kabupaten Probolinggo.

“Kriteria penilaian kami fokuskan kepada vokal, pukulan Al-Banjari dan Adabuttilawah. Ketentuan umumnya, mereka adalah utusan pesantren atau sekolah Fatayat NU dan Muslimat NU,” kata Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Sumberasih H Abdul Mujib.

Menurut Mujib, kegiatan ini bertujuan untuk mengangkat grup-grup hadrah Al-Banjari yang ada di Kota dan Kabupaten Probolinggo di samping untuk semakin baik lagi dalam menyanjung Rasulullah SAW.

“Melalui kegiatan ini harapan kedepan bisa ikut andil memasyarakatkan shalawat dan menshalawatkan shalawat serta membuat kegiatan pemuda yang positif,” harapnya.

Hal senada disampaikan oleh Sekretaris PAC GP Ansor Kecamatan Sumberasih Abdul Jalal. Menurutnya, kegiatan ini dimaksudkan untuk menanamkan kecintaan dalam bershalawat kepada para pemuda Kota dan Kabupaten Probolinggo, khususnya Kecamatan Sumberasih.

“Di mana setiap bulan kita mengadakan rutinan MDS dengan sholawat hadrah yang diikuti oleh Ranting MDS se-Kecamatan Sumberasih. Dengan semangat yang luar biasa itu kita adakan acara Festival Al Banjari ini untuk menggali potensi dan lebih cinta pada sholawat Nabi Muhammad SAW,” katanya.

Ketua PAC MDS Rijalul Ansor Kecamatan Sumberasih Ustadz M Yusuf Arief menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini untuk membuat pemuda dan pemudi berani tampil bershalawat cinta nabi bukan untuk jadi juarannya tapi menjadi pecinta nabi yang rindu pada baginda Rasulullah SAW.

“Kegiatan ini bisa dijadikan sebagai ajang silaturahim grup hadrah, menyambut kelahiran Baginda Nabi Muhammad SAW dan mengajak pemuda pemudi untuk cinta shalawat sehingga mendapat syafaat Nabi Muhammad SAW,” pungkasnya. (Syamsul Akbar/Alhafiz K)