Gubernur Babel Jadikan Ponpes Hidayatussalikin Pusat Islam
NU Online · Senin, 30 Juli 2007 | 13:13 WIB
Pangkalpinang, NU Online
Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Eko Maulana Ali, menekankan tekadnya mengucurkan dana APBD untuk mengembangkan pondok pesantren (ponpes) Hidayatussalikin menjadi pusat pendidikan Islam unggulan di daerah itu.
"Meski dananya besar, pemerintah provinsi akan melakukannya, karena agama merupakan arah kehidupan manusia dan jika agama telah dikesampingkan kehidupan masyarakat tidak terarah," ujarnya usai meresmikan Masjid Baitul Ghony di Pangkalpinang, Jum’at.
<<>;font face="Verdana">Menurut dia, asalkan mampu menuntaskan pekerjaan pengembangan ponpes dimaksud, pemprov bertekad dalam waktu dekat ini menganggarkan dana agar segera memiliki pusat pendidikan agama Islam unggulan yang menjadi kebanggaan masyarakat Bangka Belitung.
Ia menjelaskan, ponpes Hidayatussalikin yang berlokasi di kelurahan Air Itam bediri di atas lahan seluas 8 hektare dan telah berdiri selama 34 tahun sekaligus pondok pesantren satu-satunya tertua di Pangkalpinang.
"Kondisinya kini memang memperihatinkan dan harus segera mendapat perhatian yang serius dari pemerintah daerah. Pemprov akan menganggarkan dana APBD untuk meningkatkan dan mengembangkan ponpes tersebut hingga menjadi kebanggaan kita semua di Babel," ujarnya.
Di lahan pondok pesantren Hidayatussalikin saat ini telah berdiri Masjid Baitul Ghony yang representatif bantuan dari Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila, tinggal pemerintah daerah membangun infrastruktur lainnya yang dapat menunjang pondok pesantren itu menjadi kebanggan masyarakat.
Menurut dia, dana APBD Provinsi Kepulauan Babel digabung dengan dana APBD Kota Pangkalpinang untuk menjadikan pondok pesantren Hidayatussalikin sebagai salah satu pusat pendidikan unggulan agama Islam, namun mengenai besarnya kebutuhan dana untuk pengembangan ponpes itu belum bisa dipastikan.
Ia menjelaskan, dengan adanya pusat pendidikan ternama di Pangkalpinang, Bangka Belitung, akan memberikan warna positif bagi kemajuan generasi muda, daerah dan Indonesia kedepan.
Selama ini, katanya, pemprov hanya mengucurkan dana APBD sedikit-sedik sesuai prinsif dan azas pemerataan, sehingga hasilnya tidak terlihat kongkrit karena anggaran yang dikucurkan hanya menyelesaikan sebahagian proyek pembangunan infrastruktur yang dampaknya tidak dirasakan langsung oleh masyarakat.
Menurut dia, ke depan pemprov akan menerapkan cara pembangunan yang lebih fokus dan langsung menuntaskan pembangunan suatu proyek, dengan harapan setelah proyek itu selesai berdampak terhadap sektor lain dan dirasakan masyarakat secara lebih konkrit.
Sehubungan tekad gubernur, Walikota Pangkalpinang Drs. H. Zulkarnain Karim, MM menyambut baik niat baik dari pemerintah Provinsi Bangka Belitung untuk menghasilkan yang terbaik.
Pemkot Pangkalpinang bersedia menyiapkan dana untuk mendukung terciptanya pembangunan pondok pesatren terbesar di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung itu.
"Namun saat ini saya belum dapat memastikan besarnya alokasi dana karena harus dibicarakan terlabih dahulu dengan DPRD Kota Pangkalpinang untuk mendapatkan dukungan pelaksanaan program pembangunan itu," demikian Zulkarnain Karim. (ant/ben)
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Sosok Nabi Daniel, Utusan Allah yang Dimakamkan di Era Umar Bin Khattab
3
Cerita Pasangan Gen Z Mantap Akhiri Lajang melalui Program Nikah Massal
4
Asap sebagai Tanda Kiamat dalam Hadits: Apakah Maksudnya Nuklir?
5
3 Pesan Penting bagi Pengamal Ratib Al-Haddad
6
Mimpi Lamaran, Menikah, dan Bercerai: Apa Artinya?
Terkini
Lihat Semua