Daerah

Gunungan, Cara SMK NU di Bondowoso Rayakan Maulid

Rab, 21 November 2018 | 14:00 WIB

Bondowoso, NU Online
Keluarga besar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Nahdlatul Ulama Tenggarang Bondowoso, Jawa Timur memperingati maulid Nabi Muhammad SAW sebagai agenda tahun. Kegiatan diikuti ratusan peserta didik sekolah setempat, Rabu (21/11). 

“Tujuan kegiatan ini agar siswa-siswi bisa terus mengingat sosok Nabi Muhammad SAW dan juga menjadikannya sebagai suri teladan yang baik,” kata Kepala SMK NU Tenggarang, Daris Wibisono Setiawan.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, peringatan maulid di sekolah ini mengusung konsep pelestarian alam. “Kegiatan sengaja dilaksanakan dalam rangka meningkatkan akhlak siswa- siswi kepada sesama maupun lingkungan hidup,” jelasnya.

Dirinya berharap dengan peringatan maulid, anak didik bisa meneladani akhlak dan sifat Rasulullah SAW. “Sebab untuk zaman yang semakin maju ini, jika tidak kuat iman, maka ilmu yang didapatkan menjadi tidak ada artinya,” tegasnya.

Kegiatan juga sebagai ajang meningkatkan dan membentuk karakter peserta didik agar lebih berkualitas. Sebab sekolah tidak hanya menjunjung jargon SMK bisa, tapi SMK yang luar biasa. “Dalam artian bisa berprestasi di bidang keilmuan umum, namun juga tidak melupakan agama sebagaimana tujuan dari SMK NU Tenggarang,” ucapnya. 

Ketua panitia, Susanto menjelaskan dalam rangkaian acara, setiap kelas diwajibkan membuat gunungan dari hasil bumi berupa buah atau sayuran. Selanjutnya semua dirangkai di sekolah dengan alokasi waktu yang ditentukan panitia.

"Nanti gunungan dilombakan pada masing-masing kelas, sehingga ada empat gunungan yang dilombakan,” katanya. Harusnya ada enam gunungan, namun berhubung kelas XI masa prakerin, maka tinggal empat kelas, lanjutnya.

Selain itu ada lomba muballigh yang merupakan delegasi masing-masing kelas, “Ada kompetisi dan kebersamaan dalam kegiatan ini," ungkapnya.

Dengan demikian, pada maulid kali ini diisi penampilan mauballigh muda dari siswa-siswi yang merupakan delegasi kelas. Mereka menyampaikan tausiyah agama dengan tema masa kini, dan tukar-menukar gunungan antarkelas. (Ade Nurwahyudi/Ibnu Nawawi)