Daerah

Gus Din Kritik Terhentinya Program Bimbingan Shalat

NU Online  ·  Sabtu, 19 Agustus 2006 | 10:42 WIB

Kediri, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah, Ploso, Kediri, Jawa Timur, KH Zainuddin Djazuli (Gus Din), mengkritik kebijakan Bupati Sutrisno tentang program bimbingan shalat bagi warga Kabupaten Kediri yang setahun terakhir ini terhenti.

"Kalau tidak ada tujuan politik, tentu program bimbingan shalat ini sampai sekarang masih terus berlangsung," ujar Gus Din saat ditemui di rumahnya di kompleks Ponpes Al Falah, Ploso, Mojo, Kediri, Sabtu (19/8).

<>

Pengasuh ponpes dengan sekitar tujuh ribu santri itu berpendapat, program yang dicanangkan dua tahun lalu tersebut terlihat tidak dirancang secara cermat, bahkan terkesan hanya untuk kepentingan politik Sutrisno dalam upaya mewujudkan ambisinya menjadi Bupati Kediri yang kedua kalinya, yakni periode 2005-2010.

Saat program tersebut berlangsung, hampir seluruh warga masyarakat mendapatkan seperangkat alat shalat, bahkan puluhan masyarakat di Desa Maron, Kecamatan Banyakan, terluka akibat terinjak-injak saat berebut kain sarung dan mukena menjelang Pilkada Kabupaten Kediri, Juni 2005.

"Namun setelah pilkada selesai, program bimbingan shalat secara perlahan menghilang," kata Gus Din.

Oleh sebab itu, ia meminta Bupati Sutrisno kembali menggalakkan program tersebut, karena masih banyak warga masyarakat, terutama di pedesaan, yang belum bisa menunaikan ibadah wajib rukun Islam yang kedua itu.

Apalagi, tambah Gus Din, program bimbingan shalat berdasar Surat Keputusan Bupati yang telah mendapatkan persetujuan dari DPRD Kabupaten Kediri.

Selama dua tahun lebih program tersebut dijalankan dibawah koordinasi Bagian Kesejahteraan Sosial Pemkab Kediri. (bin/ant)