Daerah

Hadirkan Gus Baha’, NU Jatim Ajak Kalangan Milenial Ngaji

Sab, 12 Oktober 2019 | 11:45 WIB

Hadirkan Gus Baha’, NU Jatim Ajak Kalangan Milenial Ngaji

Gus Baha' (tengah) saat berada di PWNU Jatim. (Foto: NU Online/Rof Maulana)

Surabaya, NU Online
Pondok pesantren merupakan khazanah intelektual keislaman yang mengajarkan nilai perdamaian, moderat, nilai kerukunan dan tentu ajaran Ahlussunnah wal Jamaah. Dakwah khas Islam Nusantara ini, sebagai bagian dari praktik keagungan Islam moderat di Indonesia.
 
Dalam memperingati Hari Santri 2019, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menggelar sekian rangkaian, di antaranya Ngaji Mahasantri Milenial
 
Kegiatan ini dihadiri KH Bahauddin Nur Salim (Gus Baha’), Gus Kautsar (Ploso, Kediri) dan KH Reza Ahmad Zahid, Lirboyo, Kediri dan dilangsungkan di aula gedung PWNU Jawa Timur, jalan Masjid Al-Akbar Timur 9 Surabaya, Sabtu (12/10). 
 
“Kehadiran Gus Baha’ dan dua kiai muda tersebut dimaksudkan sebagai bagian dari pelayanan kebutuhan kaum milenial akan dakwah yang teduh khas pesantren,” kata KH Abdussalam Shokib.
 
Menurut Ketua Panitia Hari Santri 2019 PWNU Jawa Timur tersebut, saat ini nama Gus Baha’ dikenal di kalangan generasi milenial. Gaya dakwahnya yang santun, digemari lantaran disampaikan dengan kalimat yang gampang diterima. 
 
“Bahasanya mudah dicerna, tapi tampak sekali alim khas kiai yang digembleng dan dibesarkan di lingkungan pesantren di Indonesia,” kata Gus Salam, sapaan akrabnya.
 
Menurutnya, dakwah Gus Baha’ di media sosial, seperti di akun youtube, sangat digemari lantaran kedalaman ilmunya. 
 
“Penampilan yang sederhana, tapi tidak kalah mendalamnya sebagai bagian dari pemenuhan kebutuhan dakwah di era kekinian dari pesantren,” terang Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ma’arif Denanyar, Jombang ini.  
 
Gus Salam mengatakan PWNU menyadari tantangan untuk meraih simpati di kalangan milenial, salah satunya dengan menggunakan media sosial. 
 
“Maka dengan dasar inilah, Hari Santri 2019 ingin menghadirkan masyarakat NU urban dan merangkul generasi milenial,” jelasnya.
 
Sosok Gus Baha’ demikian diterima kalangan generasi milenial dan dakwahnya di media sosial viral. Selain itu Gus Baha’ adalah kader NU yang mampu berinteraktif di media sosial. 
Keilmuan Gus Baha’ murni dari pendidikan Indonesia karena belajar di Pesantren Sarang Rembang yang diasuh almagfurllah KH Maimoen Zubair. 
 
“Narasi inilah yang harus dibangun bahwa di Indonesia dalam keilmuan tidak kalah dengan lainnya,” pungkas Gus Salam. 
 
 
Pewarta: Rof Maulana
Editor: Ibnu Nawawi