Daerah NU PEDULI GEMPA LOMBOK

Harga Kebutuhan Melonjak di NTB, Relawan Minta Pemerintah Turun Tangan

Sab, 11 Agustus 2018 | 20:00 WIB

Harga Kebutuhan Melonjak di NTB, Relawan Minta Pemerintah Turun Tangan

foto: Tribunnews.com

Jakarta, NU Online
Harga barang-barang di Nusa Tenggara Barat (NTB) melonjak naik. Hal ini menuai kecaman dari masyarakat yang notabene tengah berduka, menjadi korban atas gempa yang terjadi berturut-turut.

Muhammad Yakub salah satunya. Ia menyesalkan arogansi pedagang yang membuat harga barang-barang kebutuhan korban jadi mencekiknya.

"Saya heran dengan pedagang ini kok sampai niat hati, naikkan harga pangan dan kebutuhan ketika gempa. Pascagempa itu harga melunjak naik," ujarnya kepada NU Online pada Sabtu (12/8).

Ia mencontohkan air, bahan makanan, dan terpal sebagai beberapa barang yang mengalami kenaikan drastis. Hal ini, katanya, terjadi di berbagai tempat, terutama di Kabupaten Lombok Tengah dan Kota Mataram.

Oleh karena itu, Yakub meminta agar pemerintah setempat dapat segera bertindak dalam menurunkan harga tersebut mengingat kebutuhan atas barang-barang tersebut sangat tinggi.

"Kami dari relawan dan korban Gempa Lombok meminta Bapak-Ibu yang punya wewenang untuk mengatur, mengintervensi, memberi masukan kepada pedagang agar tidak menaikkan harga terlalu tinggi untuk kebutuhan korban gempa, seperti selimut, terpal, air, dan kebutuhan lainnya," kata Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PW IPNU) NTB itu.

Menurutnya, boleh saja tunduk pada hukum ekonomi. Tetapi kemanusiaan haruslah dijunjung tinggi. "Sudah sewajarnya jika musibah bukan dijadikan lahan bisnis dan ajang untuk memperkaya diri," ungkapnya.

Pria yang juga aktif di Barisan Ansor Serbaguna (Banser) itu juga mengajak semua elemen untuk meningkatkan kepeduliannya terhadap masyarakat yang tengah menerima musibah itu.

"Mari peduli sesama, jangan mencekiknya saat mereka sedang ditimpa bencana," pungkasnya. (Syakir NF/Abdullah Alawi)