Daerah

Hari Asyura Momentum Dekatkan Diri kepada Allah

Ahad, 1 Oktober 2017 | 19:31 WIB

Pekalongan, NU Online
Meski di kalangan umat Islam masih ada kelompok yang meragukan dan mempertanyakan pelaksanaan ibadah tertentu di hari Asyura, akan tetapi tidak perlu sampai memperdebatkan secara berlebihan keshahihan dalil sehingga menjadikan ummat Islam terpecah belah. 

Pasalnya, jika hal ini tetap diperdebatkan, maka esensi dari mengisi kegiatan pada tanggal 10 Muharram yang banyak ditunggu tunggu oleh sebagian ummat Islam akan kehilangan makna.

Demikian dikatakan Katib Syuriyah Ranting NU Buaran, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Ustadz Syaifuddin Shodiqin pada acara santunan anak yatim Pengurus Ranting NU Buaran di Musholla Al Qohar, Sabtu (30/9).

"Haditsnya banyak yang menjelaskan kesunnahan puasa dan melakukan ibadah lainnya di hari Asyura, bahkan fatwa ulama dari berbagai madzab yang menjelaskan faedah ibadah lainnya seperti sedekah di hari itupun ada," ujarnya.

Dikatakan, jika melihat dali dalil yang ada, umat Islam tidak perlu ragu untuk menjalankan ibadah khusus seperti bersedekah memberikan santunan anak yatim yang sudah mentradisi di kalangan ummat Islam setiap tanggal 10 Muharram dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala.

Lebih lanjut dikatakan, yang perlu diperhatikan bagi ummat Islam menjalankan ibadah di hari assyura ialah niatnya. Jika beramal itu baik, akan tetapi niatnya buruk maka tidak bernilailah amal tersebut, demikian pula sebaliknya. 

Seperti halnya santunan anak yatim ini, kalau niatnya karena Allah, Insyaallah akan menjadi amal yang baik, tetapi jika niatnya karena ingin riya' dan sombong, maka akan menjadi amal yang sia sia. Tandas ustad jebolan pesantren Termas Pacitan ini.

Seperti diketahui, momentum hari asyura merupakan penggalan sejarah besar perjalanan Islam di dunia. Karena banyak peristiwa penting yang terjadi pada hari itu, seperti Nabi Ibrahim terhindar dari siksaan Raja Namrud, Nabi Nuh turun dari kapal bersama ummatnya terhindar dari badai topan dan banjir, sehingga ummat Islam harus bisa mengambil hikmah untuk bekal kehidupan ke depan.

Tanggal 10 Muharram atau lebih dikenal dengan hari assyura' identik dengan hari santunan anak yatim. Hampir di berbagai lembaga pendidikan agama, musholla, masjid dan organisasi keagamaan di Kota Pekalongan dan sekitarnya melakukan kegiatan santunan anak yatim yang dimeriahkan dengan pawai karnaval anak anak dan remaja. (Nafi'/Fathoni)