Harlah Ke-94, NU Surabaya Kirab Panji dan Napak Tilas Makam Pendiri
NU Online · Jumat, 14 April 2017 | 10:34 WIB
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya memperingati hari lahir (harlah) ke-94 NU yang jatuh pada 16 Rajab 1438 Hijriah dengan melakukan ziarah ke makam-makam pendiri NU dan kirab panji NU.
Ziarah dimulai dengan mengunjungi makam KH Ridwan Abdullah, salah satu pendiri NU yang berjasa menciptakan lambang ormas Islam terbesar itu, di area pemakaman umum Tembok, Surabaya, Jawa Timur.
"Kita saat ini berada di makam para ulama NU yang telah berjuang menegakkan syariah Islam. Kalau kita punya jamaah, kita bisa menunjukkan makam pendiri NU yang telah berjasa untuk NU dan bangsa, " ujar Ketua NU Kota Surabaya Ahmad Muhibbin Zuhri saat berziarah ke makam KH Ridwan Abdullah, Kamis (13/4).
Â
Ia juga mengingatkan kepada para anggota Gerakan Pemuda Ansor agar mengetahui makam KH Thohir Bakri dan KH Abdullah Ubaid, salah satu pendiri badan otonom NU ini yang juga terletak di area pemakaman umum Tembok Surabaya. "Anak GP Ansor dan IPNU jangan sampai tidak mengetahui makam leluhurnya," tambahnya.
Usai melakukan ziarah ke makam KH Ridwan Abdullah, para pengurus NU dan badan otonom NU Kota Surabaya melanjutkan ziarah ke makam KH Mas Alwy dan KH Hasan Gipo (Ketua PBNU Pertama) yang dimakamkan di area pemakaman Masjid Ampel Surabaya.
Kirab Panji NU
Selain berziarah, para pengurus PCNU Kota Surabaya beserta badan otonomnya juga melakukan napak melakukan kirab panji NU. Kegatan ini dihadiri oleh para pengurus ulama NU Kota Surabaya dan keluarga pendiri NU di antaranya KH Asep Saifuddin Chalim (Mutasyar NU Kota Surabaya), KH Chasib Wahab (putra KH Abdul Wahab Chasbullah), dan KH Saiful Chalim (putra KH Ridwan Abdullah).
Kirab Panji NU tersebut dilakukan sekitar 150 anggota Banser GP Ansor Surabaya dimulai dari makam KH Ridwan Abdullah di area pemakaman umum Tembok menuju kantor PBNU pertama atau gedung Hoodbestuur Nahdloetoel Oelama (HBNO) di Jalan Bubutan Surabaya yang saat ini menjadi kantor NU Surabaya.
Panji NU tersebut merupakan duplikat bentuk lambang NU yang pertama kali dibuat oleh KH Ridwan Abdullah. Tujuan Kirab Panji NU adalah memperkenalkan kembali pada warga NU dan masyarakat.
"Duplikat ini sudah lama tidak muncul di acara NU, kami ingin menghadirkan kembali karya monumental KH Ridwan Abdullah," ujar Mudjib Umar, ketua panitia harlah NU ke-94 PCNU Surabaya.
Ia menambahkan, lambang pertama yang diciptakan KH Ridwan Abdullah terbukti tidak membosankan dan tidak meniru karya orang lain seperti pesan KH Hasyim Asy’ari.
"Kegiatan ini untuk mengingat kembali jasa para ulama pendiri NU, yang menanamkan nilai-nilai ajaran Islam Ahlusunnah Wal Jamaah, dan nilai kebangsaan demi keutuhan NKRI. Hal ini menjadi penting di tengah-tengah berbagai macam aliran Islam radikalisme, provokasi dan agitasi di masyarakat,"Â tambah Muhibbin Zuhri. (Red: Mahbib)
Terpopuler
1
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
2
Istikmal, LF PBNU: 1 Rabiul Awal 1447 Jatuh pada Senin, Maulid Nabi 5 September
3
NU Banten Membangkitkan Akar Rumput
4
Rais Aam PBNU dan Sejumlah Kiai Terima Penghargaan dari Presiden Prabowo
5
IPNU-IPPNU dan PCINU Arab Saudi Dorong Tumbuhnya Tradisi Intelektual di Kalangan Pelajar
6
Dirut NU Online Dorong PCNU Kota Bekasi Perkuat Media dengan Ilmu Pengetahuan
Terkini
Lihat Semua