Daerah

Hati-hatilah Mendidik, Banyak Anak Memvonis Sesat Orang Tua

Rab, 6 April 2016 | 06:00 WIB

Jember, NU Online
Katib Syuriyah PCNU Jember Kiai MN Harisudin mewanti-wanti para orang tua untuk senantiasa memperhatikan pendidikan anak-anaknya demi menciptakan generasi shalih dan shalihah di masa-masa yang akan datang.

“Sekarang ini banyak anak-anak remaja yang dibiarkan dididik keliru. Ada teman saya, anaknya setelah mengikuti kajian Islam tertentu, malah berani menyesatkan orang tua. Bahkan, ia siap membunuh orang tua. Nauzdubillahi min dzalika. Ini tidak benar. Tidak ada ajaran agama yang menyesatkan bahkan menyuruh membunuh orang tua sendiri,” katanya.

Kiai Harisudin menyampaikan hal itu dalam acara walimatul aqiqah “Mazaya Naif Muchtar” di kediaman Haji Saifudin, Ketua Takmir Masjid Nurul Hadi Sumbersari, Jember, Jawa Timur, Selasa (5/4).

Dosen Pasca Sarjana IAIN Jember tersebut di hadapan lebih dari 200 jamaah pengajian pengaku peringatan tersebut telah ia sampaikan dalam berbagai majelis taklim, khutbah Jum’at, seminar, pengajian dan lain-lain.

“Kalau punya anak, harus dilihat sekolahnya. Jangan disekolahkan di sekolah ekstrem. Kalau ada sekolah tidak ada upacara bendera, itu harus dicurigai. Jangan-jangan ini sekolah ekstrem. Makanya harus dicek bagaimana pendidikannya, jangan-jangan anak-anak kita mau dididik teroris di situ,” kata Kiai MN Harisudin yang juga Wakil Ketua Lembaga Ta’lif wa an-Nasyr PWNU Jawa Timur tersebut.  

Sebaliknya, pengasuh Pondok Pesantren Darul Hikam Mangli Kaliwates Jember ini menyarankan untuk memilih sekolah-sekolah yang mengajarkan kesantunan dan bakti pada orang tua. Misalnya di pesantren, madrasah atau sekolah yang ada pendidikan agamanya. Di tempat ini, anak dididik dengan jelas agar menjadi anak shalih dan shalihah yang berbakti pada kedua orang tua dan selanjutnya siap mengabdi untuk agama, nusa, dan bangsa. (Anwari/Mmahbib)