Daerah

Haul KH Tubagus Muhammad Harun Kibarkan Islam Nusantara

Sab, 23 Juni 2018 | 22:00 WIB

Haul KH Tubagus Muhammad Harun Kibarkan Islam Nusantara

Haul KH Tubagus Muhammad Harun, Jumat (22/6).

Bogor, NU Online
Nahdliyin Tenjo mengadakan Haul Almarhum KH Tubagus Muhammad Harun bin KH Tubagus Muhammad Yusuf, Jumat (22/6). Haul ke-59 ini  bertempat di Kompleks Pondok Pesantren Bani Harun di Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Acara Haul tersebut merupakan kegiatan tahunan yang selalu disyiarkan oleh para masyayeikh MWCNU Tenjo. Haul bertujuan mendidik Nahdliyin dan bangsa Indonesia secara umum agar dapat mengenal jejak sejarah dan perjuangan ulama Nusantara. 

Pada acara tersebut tampak hadir sejumlah kiai, termasuk Wakil Ketua Lembaga Takmir Masjid (LTM) PCNU Kabupaten Bogor  Ustadz Iwan Setiawan. Kang Iwan menyampaikan almarhum KH Tubagus Muhammad merupakan seorang ulama dan pahlawan kemerdekaan. Oleh karenanya, Nahdliyin millenial harus diarahkan untuk mengenalnya dengan hadir di pesantren ini.

"Kita semua pelajari sepak terjangnya agar tetap menjadi insan muharrik dakwah yang berjuang demi bangsa dan negara,' ujar Kang Iwan. 

Acara yang dipadu dengan tasyakuran walimatul khalqi atau potong rambut bayi dari cicit almarhum KH Tubagus Muhammad Harun itu terlihat semarak sekaligus khidmat. Semarak karena keragaman budaya Islam Nusantara yang begitu kental. Khidmat karena hadirin terbawa pada suasana khusyuk peribadatan yang dilakukan.

Sebelumnya acara dimulai dengan tahlil akbar dan doa bersama. Pada acara ini tampak masyarakat ada yang membawa kelapa muda, bunga, replika perahu besar  yang terbuat dari ratusan uang kertas.

Saat pemotongan rambut, bayi dibawa berputar ke hadapan para kiai hingga mereka bergiliran menggunting beberapa helai rambut sang bayi. Shalawat nan merdu mengiringi prosesi tersebut.

Menurut Kang Iwan kegiatan tersebut sebagai bentuk eksistensi Nahdliyin Tenjo yang sejak lama membumikan Islam Nusantara dengan menjunjung tinggi kearifan lokal. "Semua mengandung landasan filosofis dan tidak terlepas dari ajaran Al-Qur'an dan sunnah Rasul Saw," tegas Kang Iwan. (Abdul Hadi Hasan/Kendi Setiawan)