Daerah

Ikhtiar Terbaik Hendaknya Dilakukan Agar Lahir Kader Militan

Sen, 7 Oktober 2019 | 05:00 WIB

Ikhtiar Terbaik Hendaknya Dilakukan Agar Lahir Kader Militan

Latihan Kader Muda atau Lakmud IPNU-IPPNU Zona Selatan, Sumenep. (Foto: NU Online/Abdullah Hafidi)

Sumenep, NU Online
Masa depan Nahdlatul Ulama sangat ditentukan oleh keberadaan kader saat ini. Karenanya, segala ikhtiar harus dilakukan demi memastikan bahwa jamiyah memiliki penerus terbaik dengan militansi tinggi.
 
Semangat itulah yang mengemuka saat Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Zona Selatan Kabupaten Sumenep, Jawa Timur menggelar Latihan Kader Muda atau Lakmud sejak Jumat hingga Ahad (4-6/10).
 
Zona Selatan adalah meliputi Kecamatan Pragaan, Guluk-guluk, Ganding, Bluto, Lenteng, dan Saronggi. Tema yang diangkat adalah Membangun Sinergi, Ciptakan SDM Berkahlakul Karimah yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Kambingan Barat, Saronggi, Sumenep.
 
“Kegiatan ini diambil dari buku pedoman pengkaderan IPNU-IPPNU yang dipakai secara nasional dan dilaksanakan selam tiga hari oleh seluruh peserta yang berdasarkan pada sistem penyeleksian pada proses penerimaan peserta,” kata Zahrul Anam, Ahad (6/10). 
 
Menurut peserta dari PAC IPNU Bluto tersebut, jumlah peserta dibatasi 36 kader yang didelegasikan oleh PAC Zona Selatan yang berdasarkan kebijakan Pimpinan Cabang (PC) IPNU-IPPNU Sumenep. 
 
Seluruh peserta memiliki alasan tertentu dalam mengikuti kegiatan ini, salah satunya adalah selain menambah wawasan keilmuan dan khazanah NU, juga menambah teman baru.
 
“Yang juga penting adalah mampu memahami potensi yang dimiliki, serta menemukan solusi untuk menciptkana militansi dalam berorganisasi,” ungkap Zahrul Anam. 
 
Selama pelatihan, peserta digembleng secara maksimal oleh para pemateri dan instruktur dalam memahami beberapa muatan materi khusus yang tentunya berbeda dengan pengkaderan sebelumnya yakni masa Kesetiaan Anggota atau Makesta. 
 
“Materi yang yang disampaikan antara lain persoalan Aswaja, NU, keindonesiaan, IPNU hingga IPPNU,” jelasnya.
 
Materi lain adalah manajemen organisasi dan kepemimpinan, manajemen kaderisasi, analisis gender, scientific problem solving, komunikasi dan kerja sama, lobbying and networking, teknik diskusi dan persidangan, dan Rencana Tindak Lanjut atau RTL. 
 
“Semua materi disampaikan pemateri khusus, baik dari kalangan kiai, lora, dan tokoh-tokoh NU secara struktural. Langkah selanjutnya mengadakan pendalaman materi yang dipandu oleh tim instruktur dan panitia lokal,” terangnya. 
 
Menurut Jalaluddin, tujuan kegiatan adalah membentuk kader yang berpegang teguh terhadap ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah atau Aswaja, mempunyai kesadaran tinggi, memiliki pengetahuan yang mendalam dan terampil dalam berorganisasi.
 
“Juga berbudi luhur serta mampu bersinergi dalam melanjutkan proses dan perjuangan demi terciptanya tujuan bersama,” ungkap utusan dari PAC IPNU Pragaan tersebut. 
 
Salah satu harapan yang disampaikan panitia setelah terselenggaranya acara ini adalah menguatkan SDM di zona selatan yang saat ini masih minim keterampilan. 
 
"Semestinya generasi tua harus menyiapkan generasi penerus secara matang. Jika demikian, maka regenerasi yang akan datang sudah siap menggantikan generasi tua untuk mengembangkan dan melebarkan sayap IPNU-IPPNU,” jelas Ketua PAC IPNU Pragaan ini.
 
Pada kesempatan berbeda, Faiqatuz Zahrah mengemukakan harapan agar Lakmud bukan ajang mencari kader.
 
“Tetapi menciptakan kader muda yang militan terhadap organisasi dan menguatkan potensi kader yang telah lulus Makesta," tandas Ketua IPPNU Pragaan ini.
 
 
Kontributor: Abdullah Hafidi
Editor: Ibnu Nawawi