Daerah

Ini Ajaran Tahlil Keliling di Kota Pahlawan Revolusi

NU Online  ·  Rabu, 26 Oktober 2016 | 17:00 WIB

Purworejo, NU Online
Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah merupakan kota kelahiran salah satu Pahlawan Revolusi Jenderal Achmad Yani. Di tempat Jenderal Sarwo Edhie Wibowo, mertua Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dilahirkan dan dimakamkan itu, ada tradisi tahlil keliling. Burukkah keberadaan dan ajaran disampaikan dalam majelis tersebut? Berikut penuturan imam tahlil keliling Burhanul Qodiri, Askuri.

"Jihad saat ini bukanlah perang secara fisik melainkan perang melawan hawa nafsu diri sendiri dan melawan kebodohan dengan selalu  belajar dan mendekatkan diri kepada sang pencipta Allah SWT," ujar Askuri, di Purworejo, Kamis (27/10).

Seminggu sekali, jamaah Burhanul Qodiri yang berada di Dusun Buntit, RT/RW 02/09 Desa Gintungan Kecamatan Gebang melakukan tahlil keliling, bergiliran dari warga satu ke warga lain.

"Selain tahlil, pada majelis tersebut kami membaca surat - surat Al-Qur'an, Asmaul Husna, tidak ketinggalan bacaan tawasul kepada nabi dan para ulama yang identik dengan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah," kata Askuri lagi.

Ukhuwah persaudaraan, tuturnya, harus tetap dijaga karena saat ini banyak bermunculan aliran-aliran radikal yang ingin memecah belah Indonesia dengan dalih jihad yang dimaknai tidak tepat.

"Nahdlatul Ulama sebagai organisasi massa juga mengajarkan tentang persatuan dan kesatuan bangsa tanpa membenci perbedaan. Dan itu harus dijaga bersama," pungkasnya. (Abdul Rozaq/Mahbib)