Daerah

Ini Cara Kita Mengisi Malam Nuzulul Qur'an

Ahad, 11 Juni 2017 | 17:20 WIB

Sumedang, NU Online 
Makna memperingati malam Nuzulul Qur'an yaitu mengingatkan kembali pentingnya menghayati dan mengamalkan nilai-nilai Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, bisa memotivasi kepada umat Islam untuk selalu membaca Al-Qur'an agar hidupnya berkah dan ada dalam ridlo Allah Swt.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua PCNU Sumedang H Sa'dullah di kediamannya Jalan Sukamantri Kecamatan Tanjungkerta, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Ahad malam  (12/6).

Kiai yang hafal Al-Qur’an lulusan PTIQ, Jakarta tersebut juga menjelaskan cara-cara yang baik mengisi malam Nuzulul Qur'an. 

"Cara-cara yang baik untuk mengisi malam Nuzulul Qur'an yaitu, pertama istiqomah membaca Al-Qur'an. Minimal harus khatam satu kali selama bulan ramadlan. Kedua, harus memperbanyak i'tikaf, selama i'tikaf bacalah Al-Qur’an atau dzikir lainnya. Dan yang ketiga, perbanyaklah shalat malam dan doa," jelasnya. 

Lebih jauh, H Sa'dulloh menuturkan tentang peran pembaca Al-Qur’an dalam keberadaan negara dan Nahdlatul Ulama saat ini. 

"Salah satu ruhnya NU adalah para qurra dan huffadz. Merekalah yg terus berhubungan dengan Allah SWT untuk mendoakan organisasi dan warga NU. Karena merekalah NU dan negara Indonesia saat ini masih tetap berdiri. Oleh karena itu, jika kegiatan organisasi NU ingin hidup dan berkah maka para qurra dan huffad harus diwadahi dan disupport kegiatannya di semua tingkatan kepengurusan."

Di NU ada badan otonom Jam'iyyatul Qurra Wal Huffadz (JQH) Nahdlatul Ulama. JQH ini merupakan badan otonom untuk mewadahi para qurro dan huffadz. Keberadaan JQH ini harus terus didorong supaya kepengurusannya terbentuk sampai ke tingkat ranting, tutup H Sa'dulloh. (Ayi Abdul Kohar/Abdullah Alawi)