Daerah

Inilah Komentar Syekher Mania soal Hari Valentine

NU Online  ·  Jumat, 14 Februari 2014 | 09:01 WIB

Bojonegoro, NU Online
Hari valentine atau biasa diartikan hari kasih sayang oleh sebagian orang di Indonesia jatuh pada hari ini, 14 Februari 2014. Seperti di Bojonegoro, Jawa Timur, para remaja merayakan momen ini, mulai dari memberi coklat kepada pasangannya hingga memadu kasih di tempat yang dianggap sangat romantis.
<>
Mega Renata (19), misalnya, anak baru gede (ABG) asli Kanor, Bojonegoro, ini sejak dua hari kemarin sudah sibuk memikirkan tempat dan hadiah apa yang akan diberikan kepada pacarnya. "Saya merayakan, soalnya valentine itu hari kasih sayang, apalagi adanya satu tahun sekali," kata Mega saat dihubungi via selularnya, Jumat (14/2).

Berbeda dengan sejumlah cewek yang sangat ngefans dengan Habib Syekh Assegaf (Solo) atau biasa dikenal Syekhermania. Miftahussa'adah misalnya, pecinta sholawat asal Kejawan Putih Surabaya saat dikonfirmasi via BBM-nya mengatakan, jika hari ini ia tidak merayakan hari valentine. "Dari pada ngerayain acara tidak jelas mending sholawatan aja," tandasnya.

Menurut dia, 14 Februari bukanlah hari kasih sayang. Melainkan hari kematian pastur yang bernama J. Valentina, saat itu valentina mati bunuh diri karena tidak bisa bersatu dengan kekasihnya. Pada malam itu mereka telah melakukan hubungan terlarang kemudian mereka bunuh diri secara bersama-sama.

"Kita telah dibodohi 5 orang Yahudi yang benci dengan islam, Syekhermania dan umat Rosulullah tidak boleh merayakan Valentine," tegasnya.

Senada diungkapkan Lutfi Rahmawati (18) yang juga penggemar Habib Syekh asal Desa Temu, Kanor, Bojonegoro. Ia juga tidak merayakan hari valentine, bahkan memberikan coklat atau benda apapun kepada pacarnya.

"Dalam islam tidak ada anjuran untuk merayakan valentine, jadi tidak merayakan sama sekali, lebih baik membaca sholawat aja," ujarnya sembari tersenyum.

Meski demikian, para Syekhermania ini tidak menyalahkan bagi yang sedang merayakan dan memperingati hari valentine. "Biar yang merayakan ya merayakan, jangan saling menyalahkan antar sesama, pandangan orang kan berbeda-beda," jelasnya. (Eky Nur Hady/Mahbib)