Daerah

IPNU harus Jadi Motor Perangi Penyalahgunaan Narkoba

NU Online  ·  Ahad, 22 Desember 2013 | 21:58 WIB

Padang, NU Online

<>Pelajar yang terhimpun dalam Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) harus berkerja keras dalam memperjuangkan nasib generasi bangsa mendatang, menjauhkan diri dari narkoba dan pergaulan bebas. Narkoba dan pergaulan bebas menghancurkan masa depan pelajar, merusak tatanan kehidupan yang sudah dituntun oleh nilai-nilai agama, serta runtuhnya nilai-nilai adat.

Pembina IPNU Kota Padang Armaidi Tanjung  mengungkapkan hal itu pada pembukaan Seminar Pendidikan Rahmatan lil Alamin dan Konferensi Cabang (konfercab) IPNU Kota Padang, Sabtu (21/12/2013) di aula PWNU Sumbar jalan Ciliwung No. 10 Padang. Seminar dihadiri 45 orang yang berasal dari utusan komisariat dan OSIS IPNU se Kota Padang. Hadir Pengurus PW IPNU Sumbar  Fauzi Remon, Ketua IPNU Padang Pebriyaldi dan Ketua Umum PMII Kota Padang Yosef Firman Susilo.

Konfercab berhasil memilih Neri Yusmardi sebagai Ketua IPNU Kota Padang dua tahun mendatang. Neri Yusmardi  meraih 15 suara dan pesaingnya Mariyono 9 suara. Selanjutnya tim formatur yang terdiri dari Pebriyaldi, Neri Yusmardi, Khalik, Syamsuardi dan Mariyono akan menyusun kepengurusan lengkap IPNU Kota Padang periode 2013-2015.

Menurut Armaidi, penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar setiap tahun terus meningkat. Ini kondisi yang amat memprihatinkan dan ancaman masa depan bagi pelajar. IPNU harus menjadi motor untuk memerangi penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar di Kota Padang.

“Selain itu, pergaulan bebas di kalangan pelajar juga memprihatinkan dan mencengangkan kita semua. Saya dapat informasi pengakuan seorang Kepala KUA di Kota Padang yang menikahkan pasangan calon pengantin, menemukan rata-rata 20-an orang  sudah melakukan hubungan suami isteri sebelum dinikahkan. Istilah kerennya, kawin  “kecelakaan”,” kata Armaidi yang juga Wakil Sekretaris PWNU Sumbar ini.

Dikatakan Armaidi, pergaulan bebas di kalangan pelajar ini merupakan fenomena yang menjadi pemandangan biasa di tengah masyarakat. Seorang pelajar putri yang berboncengan di atas motor tidak merasa risih merangkul pelajar putra. Terkadang lebih mesra ketimbang sepasang suami isteri berkendaraan. Ironisnya, si perempuan juga menggunakan jilbab sebagai simbol seorang muslimah.

“Perkembangan perangkat teknologi yang semakin memudahkan dan memberikan manfaat pada kehidupan manusia, namun  juga mendatangkan bencana. Perangkat teknologi ibarat pisau, jika digunakan dengan benar seperti untuk mengiris bahan masakan di dapur. Sebaliknya, pisau juga dapat digunakan untuk membunuh orang lain oleh seorang anak yang tengah panik,” kata Armaidi.  

Penggunaan facebook melalui internet  misalnya, dapat meningkatkan silaturrahmi pertemanan. Namun mulai muncul kasus kejahatan bermula dari pertemanan di facebook. Ini akibat facebook  disalahgunakan. Jika berlebihan, main facebook dan internet hingga larut malam bahkan sampai subuh dinihari, juga  merusak. Betapa makin banyak anak-anak muda yang hingga larut malam hanya berada di depan internet. Sehingga tidak lagi mendatangkan manfaat, malah mengganggu kesehatan dan kegiatan yang bermanfaat lain. 

“Kader IPNU harus menempatkan perangkat teknologi yang proposional dalam menunjang kehidupan yang lebih baik untuk masa depan,” kata Armaidi menambahkan. (mukafi niam)