Depok, NU OnlineÂ
Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kota Depok mengadakan Latihan Kader Muda (Lakmud), di Villa Pondok Ato, Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, pada Jumat-Ahad (27-29/7).
Wakil Ketua Bidang Kaderisasi Pimpinan Wilayah (PW) IPNU Provinsi Jawa Barat, Hasan Malawi, menganjurkan agar para pengurus IPNU Depok segera menciptakan aktor-aktor yang memiliki pemahaman matang tentang NU.
Ke depan, menurutnya, akan diadakan pelatihan pengorganisiran di level pelajar. Hal ini menjadi sebuah pemahaman yang penting untuk dipahami. Setelah itu, tentu kader NU Depok bisa memetakan dan membaca berbagai persoalan yang ada.
"Permasalahan lokalitas di masyarakat dan bagaimana permasalahan NU di sini, itu bisa dipecahkan dengan sangat mudah," kata pria asal Babakan Ciwaringin, Cirebon ini.
Kemudian, kader NU Depok sudah harus bisa masuk ke dalam warna yang berbeda. Artinya, mereka harus bisa berbaur dengan instrumen pemahaman lain yang selama ini lebih dominan.
"Itu (IPNU) harus bisa masuk. Instrumen pemahaman itu yakni mereka yang secara secara kultur sama dengan kita," katanya.
Hal yang membedakan adalah kalau IPNU beranjak dari pengkaderan, sehingga bisa mensistematisasikan kerangka pemahaman NU. Seperti fikrah (pemikiran), amaliyah (perilaku), siyasah (politik), dan hadharah (peradaban).
"Nah, sejauh ini ada kalangan yang tidak beranjak dari siklus struktur dan sistematis seperti itu. Nah, kader IPNU ini nantinya harus bertemu dengan mereka di lapangan," katanya.
Artinya, kaderisasi di Depok harus bersifat inklusif di ruang-ruang pengekspresian pemikiran dan pemahaman di masyarakat. Gaya atau cara mempengaruhi orang lain juga harus berbeda.Â
"Kehidupan NU di Depok ini kan tentu berbeda dengan NU di Cirebon, misalnya. Contoh, secara fashion tidak perlu harus nyantri. Itulah yang menjadi pola pengkaderisasian ke depan," tutupnya. (Aru Elgete/Abdullah Alawi)