Daerah

IPNU Kota Pontianak Sosialisasi Bahaya Narkoba

NU Online  ·  Senin, 5 November 2012 | 05:05 WIB

Pontianak, NU Online 
Kota Pontianak telah lama masuk dalam deretan papan atas dalam penggunaan narkoba. Bahkan, pernah masuk peringkat lima besar di Indonesia dalam pemakaian dan perdagangannya. Tak hanya itu, Pontianak dikenal pula sebagai tempat memproduksi “barang haram” tersebut.<>

Untuk menangkal penyebaran dan penggunan narkoba di kalangan pelajar, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Cabang (IPNU) Kota Pontianak, menggelar sosialisasi bahaya narkoba kepada ratusan pelajar madrasah aliyah dan tsanawiyah di Yayasan Al-Mujtahid Jalan Parwasal Pontianak Utara, Sabtu (3/11) pagi.

Dengan mengangkat tema “Manifesto pelajar dan santri dalam mewujudkan Narkoba menjadi musuh bersama”. IPNU Kota Pontianak menaruh harapan generasi muda yang mendapat pencerahan akan bahaya barang haram tersebut menularkan kepada rekan yang lain untuk tidak mendekati obat terlarang apalagi mengkonsumsinya.

Sosialisasi yang sedianya akan dihadiri perwakilan dari BNN Kota Pontianak tetap berjalan meski tak ada satu pun perwakilan yang hadir. Padahal surat audiensi telah dikirim kepada BNN Kota Pontianak.

Ketua IPNU Kota Pontianak M. Dardiri kepada wartawan mengatakan sosialisasi hanya menghadirkan pemateri dari Napza Universitas Tanjungpura dan dari internal IPNU Kota Pontianak.

IPNU sebagai organisasi pelajar yang merupakan badan otonum dari Nahdlatul Ulama kepeduliannya tak hanya sebatas pada pendidikna agama. Namun sosial masyarakat juga turut menjadi perhatian.

M. Dardiri juga ikut menyikapi terhadap hukum Indonesia yang meringankan terhadap pelaku narkoba. “Sudah jelas narkoba merusak generasi muda. Telah banyak bukti residivis narkoba banyak yang kembali ke alamnya setelah keluar dari hukuman. Tapi kenapa pemerintah malah meringankan hukuman kepada mereka,” ungkapnya.

Dardiri mengakui, tak mudah melakukan penyelamatan generasi muda dari bahaya obat terlarang, akan tetapi setidaknya dengan gerakan banyak organisasi menyentuh pelajar dan generasi muda dapat mengurangi penyebaran narkoba.

“Saya sepakat, generasi muda adalah asset bangsa yang harus diselamatkan, bukan hanya dari bahaya pergaulan dan seks komersial. Namun juga dari bahaya narkoba,” pungkasnya.



Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Ubay KPI