Daerah

ISNU Sumbar Kukuhkan Sistem Ekonomi Syariah di Sumbar

Rab, 15 Mei 2019 | 13:00 WIB

ISNU Sumbar Kukuhkan Sistem Ekonomi Syariah di Sumbar

Safari Ramadhan ISNU Sumbar

Padang, NU Online
Pengurus Wilayah (PW) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Sumatera Barat terus mengukuhkan sistem ekonomi syariah di Sumatera Barat. Hal ini sesuai dengan falsafah adat Minangkabau yang terkenal dengan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK). Dengan sistem ekonomi syariah, ISNU Sumbar yakin ekonomi umat Islam dapat lebih ditingkatkan.

Demikian diungkapkan Ketua Umum PW ISNU Sumbar Ahmad Wira Datuak Diko, saat Safari Ramadhan 1440 H di Masjid Raya Ijtihad Pauh, Kota Padang, Selasa (14/5) malam. 

Ahmad Wira menyebutkan, sistem ekonomi syariah hadir untuk mengangkat ekonomi umat Islam. Karena sistem ekonomi syariah dinilai saling menguntungkan dalam ekonomi umat.

Dikatakan, pertumbuhan ekonomi syariah terus mengalami peningkatan di tengah kehidupan umat. Hal ini terlihat dari pertumbuhan bank syariah, asuransi syariah, dan lembaga ekonomi syariah lainnya. 

"Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang sebagai lembaga pendidikan agama Islam di Sumatera Barat sudah sejak beberapa tahun lalu mengembangkan Fakultas Ekonomi Syariah dan Bisnis Indonesia (FEBI). Setiap tahun peminatnya (mahasiswa) terus meningkat. Ini pertanda tingginya minat masyarakat untuk mengembangkan ekonomi syariah," kata Ahmad Wira yang juga Dekan FEBI UIN Imam Bonjol ini. 

Dijelaskan, kehadiran di masjid ini untuk mensosialisasikan salah satu banom (badan otonom) di Nahdlatul Ulama, yaitu ISNU. ISNU merupakan kumpulan dari para sarjana yang memiliki berbagai macam bidang keilmuan yang menjalankan kaidah-kaidah ke-NU-an. 

"Jangan sampai kami hadir ke sini dianggap sebagai menyebarkan aliran baru Islam. Selain itu, memasyarakatkan ekonomi syariah. Karena salah satu tugas pokok ISNU adalah memasyarakatkan Ekonomi Syariah," kata Ahmad Wira.  

Lebih lanjut dikatakan, ISNU Sumbar mendorong untuk menkoversi Bank Nagari menjadi Bank Nagari  Syariah. Hal ini guna mendukung penerapan filosofi orang Minang  ABS SBK. Hal ini karena Bank Nagari sebagai bank yang dimiliki oleh masyarakat Sumatera Barat.

Dikatakan Ahmad Wira, dalam mencari dan mengejar harta kekayaan yang dibutuhkan adanya keberkahan, bukan hanya terletak pada jumlah yang banyak. Buat apa harta kekayaan banyak, namun tidak memberikan keberkahan dalam hidup.

"Dalam mencari harta kekayaan agar lebih berkah, ada dua hal yang patut menjadi perhatian. Pertama, jangan memakan harta yang tidak halal. Kedua mau berbagi dengan harta yang diperoleh dalam bentuk infak, sedekah, wakaf, dan zakat. Karena dana infak, sedekah, wakaf, dan zakat tersebut sangat potensi untuk mengukuhkan umat dan menciptakan kesejahteraan yang merata," tandasnya. (Armaidi Tanjung/Muiz)