Daerah

Istighotsah Kemerdekaan, Upaya Nahdliyin Mimika Internalisasi Hubbul Wathan 

Rab, 23 Agustus 2023 | 07:00 WIB

Istighotsah Kemerdekaan, Upaya Nahdliyin Mimika Internalisasi Hubbul Wathan 

Istighotsah Kemerdekaan pada HUT Ke-78 di Mimika Papua Tengah menekankan 2 aspek pokok, yakni agama dan kebangsaan sesuai dengan amanat NU (Foto: PCNU Mimika)

Mimika, NU Online
Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) dilakukan Kabupaten Mimika, Papua Tengah dengan istighotsah.


"Kemasan acara kami lakukan dengan mendayagunakan rutinan istighotsah yang sudah ada dengan menggabungkannya dengan peringatan HUT Ke-78 Kemerdekaan berupa Istighotsah Kemerdekaan," terang Wakil Ketua PCNU Mimika, Sugiarso, Rabu (23/8/2023).


Menurutnya acara ini menekankan pada dua aspek pokok, yakni agama dan kebangsaan sesuai dengan amanat NU. 


Acara diselenggarakan di enam titik mulai 13-22 Agustus, yakni di Masjid Al Aqsho Kelurahan Pasar Sentral, Mushala Baitussalam Kelurahan Timika Jaya, Mushala Nurul Ulum Kampung Naena Muktipura, Sekretariat Paguyuban Lamongan Kampung Kadun Jaya, Masjid Istiqlal Kampung Bhintuka dan Masjid Al Muhajirin Kelurahan Timika Jaya.


"Istighotsah adalah tema peringatan yang memperkuat aspek rohani sebagai amaliyah NU. Lalu aspek kebangsaan dengan menginternalisasikan hubbul wathan atau cinta tanah air," urainya.


"Dalam agenda istighotsah kemerdekaan ini nyata sekali muatan keaswajaan dan kebangsaannya. Inilah NU yang mengusung Aswaja yang cinta tanah air sebagaimana diajarkan para pendiri NU, " urainya lebih lanjut


Internalisasi Hubbul Wathan
Ungkapan khas ini diinternalisasikan dengan menggarap lagu-lagu perjuangan dengan rebana. Setidaknya ada tujuh agu yang dinyanyikan, yaitu Indonesia Raya, Tujuh Belas Agustus, Maju tak Gentar, Berkibarlah Benderaku, Syukur, Gebyar-Gebyar dan lagu khas NU, Ya Lal Wathan.


"Internalisaai hubbul wathan adalah proses pendarahdagingan paham cinta tanah air. Tahap paling awal dari internalisasi cinta tanah air ini adalah hapal atribut kebangsaan, seperti Pancasila, UUD 45, maupun lagu lagu perjuangan. Proses menghapal ini dilakukan lewat pemrosesan memori kegiatan membaca dan memahami atribut kebangsaan tersebut," papar pria yang juga Ketua Jamaah Istighatsah ini.


Selain itu, internalisasi cinta tanah air dilakukan dengan tahlil untuk para pejuang kemerdekaan.


"Bulan ini kita juga mendoakan para pahlawan pejuang kemerdekaan lewat tahlil. Kita wajib mendoakannya sebagai wujud syukur dan bakti kita, " urai Ketua Takmir Masjid Istiqlal Kampung Bhintuka, Nurkuwat.

 

Teladani para pejuang
Saat memberikan pesan pesan kebangsaan, Wakil Rais PCNU Mimika, Ust Hasyim Asyari menekankan pentingnya meneladani para pejuang kemerdekaan. 


"Mereka para pejuang kemerdekaan itu menjadi teladan kita. Harta dan nyawa mereka relakan demi kemerdekaan bangsa dan masa depan yang gemilang. Cinta itu butuh pengorbanan. Apakah kita sudah berkurban sebagai bukti cinta tanah air? Apa yang sudah kita berikan untuk negeri ini?" urainya dengan pertanyaan reflektif.


Menurutnya selalu mendoakan para pahlawan dan leluhur lalu diikuti khidmah untuk umat dan negara lewat NU, adalah tindakan konkret meneladani pejuang.