Daerah

Jabar Siap Gelar Silatda Bu Nyai Nusantara

Rab, 30 Oktober 2019 | 22:30 WIB

Jabar Siap Gelar Silatda Bu Nyai Nusantara

Poster Silatda Bu Nyai Nusantara di Jawa Barat.

Cirebon, NU Online
Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI NU) PWNU Jawa Barat siap menggelar Silaturahmi Daerah (Silatda) Bu Nyai Nusantara. Rencananya Silatda akan dilaksanakan di Buntet Pesantren, Kabupaten Cirebon tepatnya di GOR Mbah Muqoyyim pada Ahad, 24 November 2019.
 
Koordinator Bu Nyai Jawa Barat Hj Yenni Ainul Widad FH menyatakan bahwa Silatda tersebut mengusung tema besar Meneguhkan Bhakti Bu Nyai dalam Mewujudkan Keadilan dan Perdamaian di Jawa Barat.
 
Para tokoh yang akan dhadir di antaranya​​​​​​​ Gubernur Jawa Barat H Ridwan Kamil, Kapolda Jawa Barat Irjen. Pol Rudy Sufahriadi, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Ketua RMI PBNU KH Abdul Ghoffar Rozin, Ketua PWNU Jawa Barat KH Hasan Nuri Hidayatullah.
 
Berikutnya, Koordinator Jaringan Gusdurian Hj Alissa Wahid, Aktivis Perempuan Dr Nur Rofiah, dan tokoh lainnya termasuk peserta dari ratusan Bu Nyai di Jawa Barat sudah memastikan diri hadir pada kegiatan tersebut.

"Para Bu Nyai di Jawa Barat melalui Silatda ini akan melakukan Focus Group Discussion (FGD) di antaranya terkait upaya deradikalisasi berbasis keluarga, pemberdayaan ekonomi pesantren, penguatan kapasitas muharrik perempuan Nahdlatul Ulama. Membahas juga terkait tantangan dan peluang pendidikan di era revolusi 4.0 berbasis pesantren. Dan, tentunya memperkuat hasil keputusan Silatnas Bu Nyai Nusantara," jelasnya, Rabu (30/10).
 
Bu Yeyen, sapaan akrabnya, berharap Silatda ini akan menjadi forum dan wadah untuk mencari solusi bersama atas kebutuhan umat, seperti menangkal gempuran paham radikal yang banyak menyasar masyarakat terutama melalui penguatan keluarga.
 
"Bu Nyai di Jawa Barat siap menjadi muharrik-muharrik NU, menjadi pendidik handal di era revolusi 4.0 serta siap untuk menebarkan pesan damai Islam rahmatan lilalamin, dan mengajarkan nilai-nilai toleransi antar umat beragama," tandasnya.
 
Kontributor: Ayub Al-Ansori
Editor: Kendi Setiawan