Daerah

Jagong Santai, Cara Rijalul Ansor Sitail Majukan Desa

Kam, 28 November 2019 | 05:00 WIB

Jagong Santai, Cara Rijalul Ansor Sitail Majukan Desa

Jagong Santai Pengurus Ranting Ansor Desa Sitail, Tegal. (Foto: NU Online/Tahmid)

Tegal, NU Online
Pimpinan Ranting Gerakan Pemuda Ansor Desa Sitail Kecamatan Jatinegara Kabupaten Tegal, rutin mengadakan Jagong Santai dalam Majelis Dzikir Rijalul Ansor (MDRA) setiap satu bulan sekali. Jagong Santai ini membahas berbagai hal untuk memajukan jamiyyah Nahdlatul Ulama dan juga pembangunan di desa tersebut.
 
Jagong Santai yang digelar pada Selasa (26/11) di salah satu rumah anggota MDRA misalnya, mendiskusikan tentang peran para pemuda desa. Kegiatan ini dihadiri seluruh pengurus ranting GP Ansor Sitail dan para pemuda desa.
 
"Kegiatan ini sudah menjadi rutinan setiap bulan sekali, yang diadakan bergantian ke rumah-rumah sahabat Ansor," kata ketua Pimpinan Ansor Sitail, Tahmid kepada NU Online setelah kegiatan yang juga diisi dengan kajian-kajian Islam ini.
 
Menurutnya, para pemuda, khususnya pemuda Ansor, harus berperan aktif dalam mengembangkan potensi diri sekaligus menggali potensi desa. Potensi yang harus diperhatikan oleh para pemuda di antaranya sektor pertanian.
 
Sementara Khusnul Arifin, Sekretaris Desa Sitail yang hadir pada Jagong Santai ini mengingatkan bahwa saat ini banyak hal yang harus disiapkan para generasi muda untuk menghadapi perubahan zaman. Tantangan akan bertambah berat ketika zaman sudah menghadapi  persaingan pasar bebas.
 
"Jangan sampai pemuda hanya melihat saja. Belum lagi perkembangan teknologi yang begitu pesat. Manfaatkan sebaik-baiknya," ajaknya.
 
Pemuda di era modern saat ini harus mempunyai inovasi dan mampu mengambil peluang yang ada dengan persiapan matang. Jangan sampai menjadi pemuda apatis dan harus bisa berperan dalam pembangunan.
 
Saat ini ungkap Khusnul Arifin, sudah terbit Perda (peraturan daerah) tentang kepemudaan yang mengatur tugas dan peran pemuda. Ini menjadi payung hukum dan landasan pemuda desa dalam melaksanakan kegiatannya.
 
"Pemuda harus diberikan tanggungjawab dan kepercayaan, karena mereka ujung tombak maju dan mudurnya desa," ungkapnya.
 
Untuk membekali para pemuda yang hadir, ia menjelaskan tentang proses perencanaan, pelaksanaan sampai dengan pertanggungjawaban APBDes (Anggaran Pendapatan Belanja Desa). Ia juga menjelaskan aturan-aturan yang mengatur tentang desa agar para pemuda tahu kegiatan pemerintahan desa.

Pewarta: Muhammad Faizin