Daerah HARLAH KE-95 NU

Jangan Manfaatkan NU untuk Kepentingan Pribadi

Sab, 7 April 2018 | 09:00 WIB

Probolinggo, NU Online
Ketua PCNU Kabupaten Probolinggo KH Abdul Hadi Saifullah mengingatkan para pengurus NU akan pentingnya menjaga keutuhan NKRI dan memperkokoh persatuan kesatuan menuju persaudaran se-tanah air serta mengawal warganya menuju kesejahteran lahir batin. 

Hal tersebut disampaikan dalam peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-95 NU di aula Kantor PCNU Kabupaten Probolinggo di Jl. Raya Lumajang Nomor 178 Desa Warujinggo Kecamatan Leces, Jum’at (6/4) malam. 

“Jangan manfaatkan NU untuk kepentingan pribadi, pertahankan ajaran Aswaja yang membumi guna kebesaran NU yang bermartabat. Manfaat dan maslahat bagi seluruh masyarakat,” ujarnya.

Kiai Abdul Hadi mengajak segenap warga NU untuk senantiasa merapatkan barisan dan berkomitmen membangun ghirah perjuangan dalam mempertahankan paham Ahlussunnah wal jama'ah (Aswaja).

“Pengurus NU di semua tingkatan tidak melupakan untuk membangun komunikasi lintas sektoral yang mengarah pada penyamaan persepsi, membangun bangsa dengan tidak melupakan kultur yang berkembang di bumi persada,” katanya.

Menurut Kiai Abdul Hadi, NU lahir bukan dengan gelimangan kemewahan, namun NU lahir dari kesederhanaan, lahir dari para ulama yang sederhana. 

“Marilah kita lebih mengedepankan keikhlasan dalam melakukan perjuangan demi menghidupkan dan melestarian jam’iyah ini dengan melakukan ziarah kepada para pendiri NU,” ajaknya.

Kiai Abdul Hadi menerangkan bulan Januari 1926 para ulama Aswaja Indonesia berkumpul di Surabaya untuk membahas perubahan ajaran di dua kota suci yang melahirkan Komite Hijaz menerima mandat untuk menghadap raja Ibnu Sa’ud guna menyampaikan masukan dari ulama-ulama Aswaja Indonesia. 

“Karena diperlukan adanya induk organisasi yang menaungi delegasi Komite Hijaz, tanggal 31 Januari 1926 ulama-ulama Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) Indonesia kembali berkumpul dan membentuk organisasi induk yang diberi nama Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Para Ulama) dengan Rais Akbar Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari, kakek Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur),” terangnya.

Lebih lanjut Kiai Abdul Hadi memberikan apresiasi terhadap pengurus ranting yang ikhlas dalam menjalankan amanah dengan baik dan penuh keikhlasan. 

“Semoga keikhlasan yang Allah berikan kepada para muassis NU juga diwariskan kepada kita. Keistimewaan, kehebatan, kemulyaan yang juga Allah berikan kepada para pendiri jam’iyah ini juga diberikan kepada kita,” harapnya.

Peringatan Harlah NU ini diawali dengan pembacaan istighotsah dan tahlil bersama yang ditujukan kepada para mu’assis jam’iyah NU dipimpin KH Ghozali. dilanjutkan dengan do’a oleh Rais PCNU Kabupaten Probolinggo KH Jamaluddin Al Hariri.

Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Probolinggo baik jajaran Syuriyah maupun Tanfidziyah. hadir pula pengurus Lembaga dan Badan Otonom (Banom) serta para Ketua MWCNU dan Ketua PRNU (Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama) se-Kabupaten Probolinggo. (Syamsul Akbar/Muiz)