Daerah

Jurnalis NU, Jadilah Corong Pencerahan

Sel, 16 Juli 2019 | 00:30 WIB

Jember, NU Online
Dewasa ini berita hoaks sudah merangsek sedemikian rupa di jagat kehidupan manusia. Setiap saat berita hoaks muncul di layar kaca komputer dan gawai. Celakanya, tidak semua orang paham  perbedaan antara berita hoaks dan berita beneran. Sehingga suasana  di masyarakat menjadi panas akibat termakan oleh berita hoaks yang muncul.

“Kami berharap agar peserta pelatihan ini nanti bisa membuat berita yang sejuk dan berakhlaq untuk mengimbangi berita hoaks,” tukas Ketua Pengurus Cabang Lembaga Ta’lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (PC LTNNU) Jember, Muhammad Muslim kepada NU Online di sela-sela pembukaan Sekolah Jurnalistik di aula kantor PCNU Jember, Ahad (15/7).

Menurut Muslim, berita hoaks saat ini begitu marak menyusul melubernya akses internet yang bersamaan dengan mudahnya kepemilikan gawai.  Dari gawai  itulah, seseorang bisa membuat dan membagikan pesan atau berita sebebas-bebasnya. Dan berita hoaks pun berseliweran.

“Oleh karena itu, berita hoaks harus kita lawan. Salah satunya dengan menulis atau membagikan berita yang benar,” lanjutya.

Ia menambahkan, sampai saat ini belum ada cara yang efektif untuk mencegah berita hoaks. Penerapan  Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik untuk menghadang hoaks, nyatanya masih belum efektif. Hoaks tetap tumbuh subur mengiringi dinamika kehidupan manusia. Berita hoaks seolah sudah menjadi ideologi kebebasan berekspresi di media sosial.

“Berita hoaks terkait dengan moral seseorang. Kalau dia puya moral dan tanggung jawab sosial, maka dia tidak akan membuat, dan atau membagikan hoaks,” terangnya.

Karena itu, Ketua Ikatan Alumni Annuqayah (IAA) Jember tersebut berharap agar peserta Sekolah Jurnalistik bisa memelopori penberitaan yang benar sesuai dengan fakta di lapangan. Dikatakannya, jurnalis mempunyai peran besar untuk mengubah pola pikir masyarakat dan memerangi berita hoaks. Semakin banyak jurnalis yang berhati cerah, semakin banyak pencerahan-pencerahan yang terjadi di masyarakat.

“Jurnalis kader NU, jadilah jurnalis yang memberikan tuntunan yang menyejukkan masyarakat,” pungkasnya. (Aryudi AR)