Daerah

Kader NU Diharap Lebih Perhatikan Masalah Sosial Kemanusiaan

Sel, 17 Desember 2019 | 15:30 WIB

Kader NU Diharap Lebih Perhatikan Masalah Sosial Kemanusiaan

Dwi Ari Riyanawati dan Rofi Andaryani berfoto bersama Dwi Supratiwi di depan kantor Dinsos Kota Semarang. (Foto: NU Online/A Rifqi H)

Semarang, NU Online 
Aktivitas kader Nahdlatul Ulama (NU) diharapkan tetap menjangkau pada akar rumput atau langsung kepada masyarakat. Utamanya dalam membantu pemerintah untuk mengentaskan persoalan sosial dan kemanusiaan. 
 
Penegasan disampaikan salah seorang juri Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Berprestasi tingkat Kota Semarang, Dwi Supratiwi.
 
"Ada banyak permasalahan sosial kemanusiaan yang harus diatasi dan itu tidak bisa secara menyeluruh dilaksanakan oleh kader NU secara struktur," kata mantan Ketua Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kota Semarang ini, Selasa (17/12). 
 
Harapan tersebut disampaikannya seusai penyerahan hadiah di kantor Dinsos Kota Semarang, Gedung Balaikota Semarang, jalan Pemuda 148 Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah.
 
Menurut Tiwi, sapaan akrabnya, aktivitas kader NU di bidang sosial sebagai PSM Dinsos merupakan bagian dari yang diharapkan oleh KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
 
"Seperti kata Gus Dur, NU itu tidak ke mana-mana tapi ada di mana-mana. Peran kader NU harus jelas, baik dalam organisasi NU maupun di luar organisasi NU, apalagi di organisasi kepemerintahan," imbuhnya.
 
Lebih lanjut, Wakil Sekretaris Muslimat NU Kota Semarang ini mencontohkan Dwi Ari Ryanawati dan Rofi Andaryani yang mendapatkan posisi sebagai juara 1 dan 2 dalam lomba PSM Berprestasi Kota Semarang. Kontribusi terhadap negara dilakukan keduanya dalam bentuk mendampingi banyak Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) secara tuntas.
 
"Bisa menyelesaikan permasalahan BPNT atau Bantuan Pangan Non Tunai, orang telantar, membentuk kelompok usaha binaan Dinsos dan sebagainya," ungkapnya. 
 
Dalam pandangannya, hal-hal tersebut merupakan program pemerintah. 
 
“Jadi, kader NU yang berkeinginan membantu, secara otomatis masuk sebagai tim dari Dinsos,”  urai penyandang juara 2 TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan) Berprestasi Jateng beberapa tahun lalu ini.
 
Juri lain, Linanda Laily mengatakan hal senada. Menurut kader Fatayat NU Pedurungan Kota Semarang yang tahun lalu berhasil meraih juara 3 PSM Berprestasi tingkat Provinsi Jawa Tengah ini menjelaskan, berbagai program pemerintah harus dikawal dengan baik.
 
"Kalau tidak, bisa salah sasaran," tegas mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Semarang ini.
 
Di sisi lain, pemerintah juga mempunyai kegiatan peningkatan kompetensi PSM yang bermanfaat bagi kader NU agar bisa menjadi relawan sosial.
 
“Yang jelas, dengan aktif di bidang sosial ada banyak ilmu, pengetahuan dan manfaat yang kita dapatkan, terutama pengalaman tentang realita kehidupan," pungkasnya. 
 
 
 
Kontributor: A Rifqi Hidayat
Editor: Ibnu Nawawi