Daerah

Kado Istimewa Hari Santri bagi NU Blitar

NU Online  ·  Jumat, 21 Oktober 2016 | 13:26 WIB

Kado Istimewa Hari Santri bagi NU Blitar

Kiai Masdain Rifai Ahyat

Blitar, NU Online
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi akan memberikan kuliah perdana, sebagai tanda dibukanya proses perkuliahan di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar. Kuliah tersebut dijadwalkan pada 29 Oktober di Pendapa Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Ketua PCNU Kabupaten Blitar KH Masdain Rifai Ahyat menyampaikan hal itu saat berkunjung ke Pesantren Mambaul Hikam, Mantenan Udanawu, Kamis (20/10).

“Pak Menteri yang akan menyampaikan kuliah perdana nanti pada 29 Oktober mendatang di Pendapa Kabupaten,’’ujar Kiai Dain.

Dijelaskan Kiai Dain, kunjungannya ke pesantren asuhan KH Diya’uddin Azam-zami adalah dalam rangka memberitahukan dan mengajak para santri dan alumni untuk ikut bergabung di kuliah umum tersebut. Karena, berdirinya UNU ini sebagai kado ulang tahun Hari Santri tahun ini.

”Bisa dibilang berdirinya UNU ini sebagai kado istimewa pada Hari Santri tahun ini,’’ tandas alumni Pesantren Lirboyo Kediri ini.

Kehadiran Ketua NU didampingi Rektor UNU Blitar HM Zainuddin disambut shohibul ma’had KH Diya’uddin Azam-Zami di rumahnya. Setelah ramah-tamah sebentar, rombongan bertemu dengan ratusan santriwan dan santriwati pesantren yang didirikan KH Abdul Ghofur tersebut.

Di hadapan jamaah, Kiai Dain mengajak para santri dan alumni untuk bisa melanjutkan kuliah di UNU.

“Ada 10 prodi di UNU, konco-konco santri dan alumni bisa masuk di situ, khususnya ke jurusan PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar, red.) karena sesuai penelitian, tahun 2020 nanti, ribuan guru SD akan pensiun. Sehingga banyak tenaga yang akan dibutuhkan dan positifnya para santri bisa mengajar dan mengembangkan ilmunya di sana, setelah mengantongi sarjana di UNU,’’ tandas Kiai Dain.

Biaya termurah sedunia
Sementara Rektor NU Blitar mengatakan, banyak kemudahan yang di berikan UNU, kata dia. Selain biayanya murah, juga akan diberikan beasiswa bagi yang tidak mampu. Biaya kuliah di UNU paling murah di seluruh dunia, per tahunnya hanya sekitar Rp1.200.000 saja.

Jadi, kalau dihitung biaya kuliahnya, hanya 100 ribu saja per bulan. UNU murah tapi buka murahan lo,’’ tambah Profesor Zainuddin.

Sebelumnya, hal yang sama juga disampaikan di hadapan ratusan warga NU di Desa Bakung Udanawu saat acara santunan yatim.

“Tadi Kiai Cikut (Syaikuddin Rohman, red.) sudah banyak memberikan uraian seputur anak yatim. Kami malam ini akan banyak berbicara masalah organisasi saja, termasuk masalah berdirinya Universitas NU di Blitar,’’ katanya, mengawali pidatonya.

Menurutnya, selain menyatuni anak yatim seperti saat ini, warga NU Blitar juga punya kewajiban meningkatkan taraf pendidikan putra-putrinya. Kalau sebelumnya hanya sebagaian saja yang bisa masuk perguruan tinggi, saat ini semua punya kesempatan untuk masuk ke perguruan tinggi, yakni masuk ke Universitas NU Blitar.

Untuk itu, lanjutnya, semua pengurus dan warga NU Blitar memiliki kewajiban untuk membesarkan dan memajukan perguruan tinggi ini.

“Diharapkan setiap tahun minimal setiap ranting NU ada 2-10  siswa yang melanjutkan ke UNU yang memiliki 10 prodi tersebut. Misalanya kalau per Ranting NU bisa atau ada 2 anak saja yang masuk, maka sudah ada 1000 lebih mahasiswa yang masuk setiap tahunnya. Karena jumlah ranting NU di Blitar ada 500 lebih,’’ terang Kiai Dain. (imam kusnin ahmad/abdullah alawi)