Subang, NU Online
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Subang Jawa Barat baru saja sukses mengadakan Konferensi Cabang IX yang di Pesantren Attawazun, Kalijati, Subang.
Dalam prosesnya, semua rangkaian kegiatan berjalan sesuai rencana. Namun di puncak acara, tepatnya pada pemilihan pemimpin PCNU Subang 2018-2023 ada kejadian menarik dan juga unik, diantaranya adalah terpilihnya kakak-adik menjadi rais dan ketua pada Rabu kemarin.
Diawali dengan memilih rais, 30 MWCNU se-Kabupaten Subang merekomendasikan 5 nama kiai sepuh untuk menjadi tim Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA) yang bertugas memilih seorang Rais PCNU Subang. Saat dihitung muncul 30 nama kiai sepuh dan setelah diranking terpilihlah tim AHWA yang terdiri dari KH Musa Muttaqien, KH Agus Salim, KH Duding Abdul Mu`ti, KH Agus Syarifudin dan KH Abdul Manaf.
"Selama kami memimpin sidang di beberapa PCNU di Jawa Barat, Subang pemecah rekor sebab baru kali ini ada calon AHWA sampai 30 nama, di Kabupaten/Kota lain calon AHWA itu paling 5 atau 7 orang saja," ungkap pimpinan sidang dari tim PWNU Jawa Barat
Sidang kemudian dilanjutkan dengan memilih ketua, Pimpinan sidang kemudian meminta restu kepada rais terpilih agar proses pemilihan ketua bisa dilanjutkan dan saat memberikan sambutan, KH Agus Salim selaku rais terpilih pun merestui keduanya namun seolah merasa punya beban moral jika nanti KH Satibi terpilih menjadi ketua.
"Satibi ini adik saya, tapi semuanya terserah hadirin yang menentukan," kata Kiai Agus yang merupakan santri angkatan pertama sekaligus menjadi besan KH Dimyati Rois Kaliwungu Kendal itu.
Setelah mendapat restu dari rais terpilih, selanjutnya pimpinan sidang melanjutkan kegiatan dengan proses pemilihan ketua yang diikuti oleh KH Satibi dan KH Anang Jauharudin.
Persoalan yang sebelumnya dilontarkan rais terpilih ini akhirnya menjadi nyata, sebab hasil akhir penghitungan adalah KH Satibi mengantongi 17 suara dan KH Anang Jauharudin mendapat 14 suara.
"Tadi kan kakak saya sudah bilang, tapi hadirin malah tetap milih saya"ujar KH Satibi saat memberikan sambutannya.
Setelah pemilihan rais dan ketua dilaksanakan, ada kejadian unik yang sedikit menghambat proses keputusan pimpinan sidang, sebab KH Agus Salim yang terpilih menjadi rais malah mengundurkan diri, kemungkinan besar karena merasa punya beban moral, kurang etis atau menghindari tuduhan nepotis jika kakak-adik menjadi rais dan ketua di PCNU.
Menghadapi situasi tersebut, tim AHWA kembali masuk ruangan khusus untuk menyikapi pernyataan KH Agus Salim.
Beberapa saat kemudian, tim AHWA kembali ke ruangan sidang dan KH Agus Salim menyampaikan dengan berat hati akan mencoba menjalankan amanat untuk menjadi rais.
"Dengan berat hati saya akan mencoba menjalankan amanat ini, ucap Pengasuh Pesantren Al-Istiqomah itu.
Ketua MWCNU Pusakajaya Kabupaten Subang Azmat Maula yang merupakan daerah asal rais dan ketua PCNU Subang terpilih kepada NU Online, Jumat (5/10) mengatakan, kakak beradik ini memang sudah aktif bersama dan menjadi penggerak NU mulai dari tingkat Ranting dan MWC bahkan sampai di tingkat Pengurus Cabang.
Periode sebelumnya, KH Agus Salim adalah Rais PCNU Subang dan KH Satibi menjadi penggerak kegiatan Bahtsul Masail zona 1 yang diikuti 11 MWCNU. "Semoga duet kakak-adik ini bisa membawa NU Kabupaten Subang lebih maju, khususnya di bidang pendidikan dan perekonomian," harapnya. (Aiz Luthfi/Muiz)